Washington DC | Jurnal Asia
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerima surat dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Dalam suratnya, Kim disebut meminta pertemuan kedua antara dirinya dengan Trump.
Dilansir dari Reuters, Selasa (11/9), Gedung Putih saat ini sedang mencari jadwal yang tepat untuk pertemuan kedua antara Trump dan Kim. “Itu adalah surat yang sangat hangat, sangat positif,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. “Tujuan utama surat itu adalah untuk meminta dan mencari jadwal pertemuan lain dengan presiden yang kami buka dan sudah dalam proses mengoordinasikan itu.”
Menurutnya, surat itu menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap denuklirisasi di semenanjung Korea. Dia juga mengapresiasi parade militer di Pyongyang yang tidak menampilkan rudal nuklir jarak jauh.
Sebelumnya, Trump dan Kim telah menggelar pertemuan di Singapura beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu disepakati sejumlah hal penting seperti denuklirisasi.
Negosiasi denuklirisasi Korut ini sempat menghadapi simpul mati setelah Menteri Luar Negeri AS membatalkan kunjungannya ke Korut akhir bulan lalu. Namun, adanya surat ini menunjukkan bahwa pembicaraan denuklirisasi itu tetap akan dilakukan setelah beberapa minggu mengalami kebuntuan.
“Kami pikir ini sangat penting dan kami lega sudah ada kemajuan,” tambah Sanders.
Ia pun menambahkan bahwa Trump berhak mendapat pengakuan atas keberhasilannya mengadakan pertemuan tersebut.
Gedung Putih telah menunjukkan serangkaian pencapaian dalam beberapa bulan terakhir. Mereka berhasil melakukan negosiasi untuk membebaskan sandera AS, penahannan uji coba rudal dan nuklir Korut, Korut juga tak menampilkan rudal antar benua dalam parade di hari kemerdekaannya.
Ketika ditanya apakah pertemuan lanjutan Kim-Trump akan dilaksanakan di Washington. Sanders menyebut akan memberikan detil lebih lanjut saat pihaknya sudah memiliki rincian. (dc-cnn-adp)