Gaza City – Jet-jet Israel menyerang Jalur Gaza pada Sabtu (17/2) waktu setempat. Serangan itu dilancarkan usai empat tentara Israel terluka oleh ledakan dari alat sederhana di perbatasan permukiman Palestina ini.
Dilansir AFP, Minggu (18/2), ledakan yang melukai tentara Israel itu adalah salah satu insiden serius sejak 2014 di perbatasan permukiman yang dikuasai oleh Hamas ini.
Tentara Israel mengatakan jet tempur menargetkan enam target militer di Gaza yang dimiliki Hamas, termasuk sebuah terowongan teror di area Zaytun dan kompleks militer dekat Deir el-Balah dan Khan Yunis. Mereka kemudian mengatakan ada sebuah peluncuran yang teridentifikasi berasal dari Jalur Gaza di wilayah Israel.
Pada konferensi keamanan di Munich Jerman, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan insiden di perbatasan Gaza adalah insiden yang sangat serius dan berjanji akan merespons dengan tepat.
Seorang sumber dari pihak keamanan Palestina mengatakan serangan Israel menghantam tiga basis Hamas di timur dari kawasan Gaza yang diblokade. Petugas medis mengatakan dua orang Palestina terluka.
“Dua prajurit terluka serius, satu prajurit terluka sedang, dan satu lagi luka ringan,” kata pihak militer Israel soal akibat dari ledakan di dekat perbatasan Gaza. Namun kata mereka tak ada satupun dari prajurit-prajurit Israel itu yang terancam nyawanya.
Israel kemudian dengan cepat melepas tembakan dari tank di pos observasi di Gaza selatan. Katanya tak ada yang terluka oleh tembakan tank ini. Adapun pihak keamanan Palestina mengatakan ada ledakan yang terjadi di sebelah timur kota Khan Yunis.
Juru bicara militer Israel (IDF) Jonathan Conricus mengatakan kelompok berandalan mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang memicu konflik itu. Dia menduga ini adalah indikasi adanya kelompok Islamis radikal yang ada di Gaza.
“Dari pandangan kami, Hamas bertanggung jawab” kata Conricus. Dia mengatakan peledak telah ditanam ketika sebuah protes digelar oleh Hamas pada Jumat (16/2).
(dc-adp)