Australia Tolak Pengungsi Perahu

Nauru | Jurnal Asia
Kerusuhan langsung meledak di penampungan imigrasi Australia di Pulau Nauru, akhir pekan kemain, sesaat setelah Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengumumkan Australia tidak lagi menerima pengungsi pencari suaka politik.
Sebagaimana dilaporkan BBC, sejumlah bangunan rusak dibakar massa dan rumah sakit hancur. Sebanyak 150 pendatang haram pencari suaka dinyatakan terlibat di dalamnya.
Kerusuhan itu pecah hanya beberapa jam setelah pemerintahan Kevin Rudd memberlakukan aturan baru untuk pencari suaka yang datang dengan perahu. Kevin Rudd menyatakan pihaknya tidak akan lagi menampung mereka di kepulauan Nauru maupun di Pulau Christmas sebagaimana yang biasa dilakukan. Kini para pencari suaka itu akan dialihkan ke Papua Nugini atau terlepas dari wilayah hukum Australia.
Saksi mata menyebutkan para pencari suaka yang ditampung di Nauru kebanyakan warga negara Iran. Masyarakat lokal berdatangan membantu polisi untuk mengendalikan situasi. Mereka membawa pedang, pipa besi dan lain-lain untuk mencegah para pendatang haram itu kabur dari penampungan.
ABC melaporkan, kerusuhan pecah pada Jumat sore dan dalam beberapa jam para penghuni penampungan langsung menguasai gedung. Banyak di antara mereka yang mempersenjatai diri dengan pisau yang diambil dari dapur. Sedikitnya empat tahanan dan sejumlah petugas jaga mengalami luka-luka. (net)

Close Ads X
Close Ads X