AS Butuh Lebih Banyak Politisi Perempuan

Washington | Jurnal Asia
KAKI___susan-collinsAnggota Kongres perempuan dianggap sebagai penyelamat Amerika Serikat (AS) dari kebangkrutan. Mereka mendorong kompromi ketika anggota Kongres pria sibuk berdebat.
Aksi para perempuan tersebut dipimpin Senator asal Partai Republik, Susan Collins. Dia mengajak rekan sesama perempuan dari Partai Demokrat untuk bekerja sama. “Saya meminta rekan saya baik dari Partai Demokrat dan Partai Republik untuk bekerja sama. Kita bisa menumbuhkan rasa saling percaya,” ujar Collins, seperti dikutip Time, Minggu (20/10).
AS terancam kebangkrutan akibat kisruh anggaran yang terjadi di Kongres. Partai Republik menolak meningkatkan pagu utang AS sebelum program layanan kesehatan yang dikenal dengan nama Obamacare direvisi. Kisruh ini juga membuat Pemerintah AS lumpuih akibat Shutdown. “Saya sangat bangga para perempuan akhirnya turun tangan. Kita membutuhkan lebih banyak lagi politisi perempuan,” ujar Senator asal Partai Republik lainnya, John McCain.
Kisruh anggaran di Kongres berakhir pada Rabu (16/10). Kongres menyepakati anggaran pemerintah dan pagu utang hingga awal tahun depan.
Di sisi lain, Partai Republik diminta berbenah setelah kalah dalam duel Shutdown. Partai Republik disebut terlalu terpaku dengan kesuksesan masa lalu. Politisi Republik memang bangga dengan masa lalu partai mereka. Mereka memuja mantan Presiden AS, Ronald Reagan, yang dianggap sebagai simbol kaum konservatif.
Reagan memimpin AS selama dua periode dari 1981 hingga 1989. Pemerintahan Reagan tercatat sebagai puncak kejayaan Partai Republik. Dia membawa AS memenangkan Perang Dingin dengan Uni Soviet. “Ronald Reagan sudah wafat. Mereka harus menerimanya,” ujar juru strategi Partai Republik, Ford O’Connel, seperti dikutip BBC, Minggu (20/10).
O’Connel menjelaskan, zaman Reagan berbeda dengan sekarang. Reagan tidak perlu berhadapan dengan media selama 24 jam nonstop. Pada zaman Reagan juga belum ada media sosial. “Reagan merupakan pemimpin yang baik pada zamannya, namun saat ini keadaan sungguh berbeda. Mereka tidak akan berkembang dengan mengikuti langah yang dijalani Reagan,” lanjut O’Connel. (Net)

Close Ads X
Close Ads X