Jakarta | Jurnal Asia
Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Komedian Omaswati meninggal dunia pada Kamis, (16/7/2020).
Dikutip dari kompas.com kabar meninggalnya Omaswati dibenarkan oleh manajer Mandra, Nani.
“Iya benar meninggal,” kata Nani kepada Kompas.con melalui sambungan telepon, Kamis.
Terkait penyebab meninggalnya Omaswati, Nani belum mengetahuinya. Dia hanya menyampaikan bahwa Omas memang telah lama sakit dan dirawat di rumah sakit.
“Kalau sakitnya kurang tahu, memang sudah lama sakit,” ujar Nani.
Baca Juga : Usai Ditetapkan Saksi, Artis FTV Terjerat Prostitusi Langsung Pulang ke Jakarta
Saat ini, jenazah Omaswati tengah disemayamkan di rumah. Sayang terkait kapan meninggalnya Omaswati tak diketahui secara pasti oleh Nani.
“(Jenazah) masih di rumah, meninggalnya saya kurang tahu jam berapa,” ucap Nani.
Meninggalnya Omas sebelumnya dibenarkan oleh pelawak Mastur.
Menurut Mastur, sang kakak meninggal dunia lantaran memiliki riwayat penyakit paru-paru.
Bahkan, penyakit itu sudah lama diidap komedian tersebut.
“Iya betul (meninggal). Sakit sudah lama, ya, kata dokter sih (sakit) paru-paru,” kata Mastur kepada Kompas.com via telepon, Kamis.
Sayangnya, Mastur tidak dapat menjelaskan secara detail kapan sang kakak mulai mengidap penyakit tersebut.
“Aduh, enggak kurang tahu juga mas, sudah lama soalnya,” ucap Mastur.
Sementara itu, Erni, keponakan dari Omaswati menyebut komedian senior itu sudah lama mengidap penyakit diabetes.
“Iya sakit gula,” ujar Erni.
Saat ini jenazah Omas tengah disemayamkan di rumah duka kawasan Depok.
Sebagai informasi, Omas lahir di Jakarta pada 3 Mei 1966.
Keluarganya merupakan para komedian. Kakak Omas adalah Mandra, yang namanya terkenal lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Sedangkan adik Omas juga merupakan seorang komedian, Mastur.
Sepanjang kariernya, Mpok Omas kerap melanglang buana diberbagai kesenian tradisional Betawi seperti Lenong.
Omas juga kerap tampil di layar kaca dengan memerankan sejumlah karakter.
Sinetron yang pernah dimainkannya adalah Jodoh Apa Bodoh, Matahariku, Cinta Fitri, hingga Fatih di Kampung Jawara. (wo/kompas)