Jakarta | Jurnal Asia Sebanyak 32 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) akan berlaga di ajang Kompetisi Keterampilan Dunia Ke-42 atau 42nd Worldskills Competition (WSC) Leipzig 2013 pada 2-7 Juli mendatang di Kota Leipzig, Jerman.
Bersama tiga orang peserta dari lembaga kursus, dan dua orang dari perusahaan swasta, mereka akan mengikuti 30 bidang lomba. Peserta yang berangkat adalah para juara lomba kompetensi siswa (LKS) baik tingkat nasional, Asean, maupun Asia. Namun, meski berprestasi, untuk persiapan ajang dua tahunan ini mereka mengikuti pelatihan selama enam bulan.
“Mereka anak-anak yang dapat (medali) emas, sehingga relatif sudah terjaring dari sekian juta anak. Secara skill mereka mampu. Apa yang sudah dilatihkan selama try outdilampaui,” kata Team Leader Bidang Humas Haryono pada pelepasan keberangkatan Tim WSC Indonesia di Hotel Atlet Century, Jakarta, Jumat (28/6).
Haryono mengatakan, keikutsertaan Indonesia di ajang WSC sudah sejak 2005. Pada saat itu, kata dia, Indonesia baru mengikuti empat bidang lomba. Menurut dia, tren peringkat Indonesia naik dalam setiap keikutsertaannya.
Pada 2005, kata dia, Indonesia berada di posisi 38. Peringkatnya naik ke posisi 21 di tahun 2007. Meski sempat turun ke posisi 23 di tahun 2007, tetapi pada 2011 bertengger di posisi 16 besar. “Target sekarang setidaknya 10 besar,” katanya optimis.
Ajang ini, kata Haryono, untuk menunjukkan tingkat kompetensi anak negeri ke dunia internasional. Termasuk sekaligus sebagai benchmark keterampilan. Selain itu, untuk membaca tren ke depan di bidang teknologi yang berkembang saat ini. “Ajang ini juga digunakan untuk membangun jejaring antarnegara dalam hal keterampilan dan perkembangan teknologi,” katanya. (int)