Medan | Jurnal Asia
Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di seluruh Indonesia mendapat dukungan penuh dari Tanoto Foundation. Komitmen tersebut ditandai dengan investasi dari dana sendiri lebih dari Rp50 miliar.
Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Sumatera Utara, Yusri Nasution mengatakan, dari 260 ormas masyarakat dengan 324 proposal telah terpilih 183 proposal dari 156 ormas, untuk bergotong royong melaksanakan program ini di seluruh Indonesia. Dan Tanoto Foundation menjadi salah satunya dan memilih jalur pembiayaan mandiri.
“Keikutsertaan Tanoto Foundation dalam POP melalui Proses seleksi Program PINTAR Penggerak. Tidak menggunakan dana pemerintah, namun sepenuhnya dibiayai dana sendiri dengan nilai investasi lebih dari Rp50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022),” katanya, Rabu (29/7/2020).
Baca Juga : Mendikbud Pastikan Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation Tak Gunakan APBN
Program PINTAR Penggerak ini bekerja untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak (160 SD dan 100 SMP) rintisan.
Tanoto Foundation, lanjutnya, bukan program CSR (Corporate Social Responsibility) dari suatu group bisnis namun merupakan inisiatif independen untuk mendukung pemerintah meningkatkan prestasi siswa Indonesia.
Di Sumatera Utara, pihaknya telah melakukan pelatihan dan pendampingan di Program Pelita Pendidikan sejak 2009 hingga 2018 bermitra dengan 107 sekolah. Saat ini program tersebut bernama program STEP (School Transition and Empowerment Program) dengan fokus pada peningkatan kulitas guru, kepala sekolah dan pengawas.
“Kami juga tetap menjalankan Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) termasuk pengembangan kepemimpinan sekolah sejak 2018. Program ini bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kab. Batu Bara, Kab. Karo, Kab. Asahan dan Kota Pematangsiantar yang telah melatih dan mendampingi 104 sekolah dan madrasah dengan 2.172 orang guru, kepala sekolah, pengawas dan untuk Kota Medan bekerjasama dengan melibatkan dosen-dosen terbaik LPTK Mitra UMSU dan UINSU,” terangnya.
Program ini juga sudah meluas untuk diseminasi di 351 insitusi sekolah dan madrasah, baik dibawah Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.(nty)