Medan | Jurnal Asia Institut Teknologi Medan dan Badan
Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Sumatera Utara (BPMP) bersinergi untuk meningkatkan investasi di kabupaten/kota termasuk dalam program MP3EI salah satunya adalah pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke yang pengelolaannya dipercayakan kepada PTPN 3.
Hal itu terungkap dalam diskusi ilmiah perkembangan ekonomi Sei Mangke dengan narasumber H Vermonth Tarigan SH MSi (BPMP Provsu), Abdul Halim (PTPN 3) dan Wakil Dekan Fakultas Teknlologi Industri (FTI) ITM Ir Hermansyah Alam MT belum lama ini di kampus ITM Jalan Gedung Arca Medan.
Vermonth Tarigan mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan pihaknya dalam meningkatkan investasi di Sumut, antara lain melakukan perbaikan perekonomian menciptakan iklim kondusif, kualitas data dan informasi, potensi investasi daerah, efektifitas pelaksanaan promosi investasi daerah, pengawasan dan pengendalian (wasdal) terhadap penanaman modal dan pengembangkan kualitas sumberdaya manusia (SDM).
Ke depannya tugas pokok yang terpenting adalah upaya menarik minat investor melalui promosi potensi ekonomi di daerah dengan cara penataan birokrasi, regulasi dan infrastruktur sampai pada masalah
investasi sendiri.
Pemprovsu juga sudah menyampaikan informasi kepada publik bahwa, menyangkut investasi birokrasinya dilakukan menggunakan pelayanan satu atap dan satu pintu. Hal ini dimaksudkan untuk percepatan pembangunan sistem jaringan infrastruktur di Sumut, misalnya terhadap
sarana transportasi dan jalan umum, penataan kawasan ekonomi, jaminan
keamanan kepada para investor di daerah dan lainnya.
Menyinggung promosi KEK Sei Mangke, BPMP juga sudah melakukan promosi ke luar negeri yang bertujuan agar para investor asing tertarik menanamkan modal usaha ke Sumut.
Apalagi, pemerintah pusat sudah menetapkan KEK Sei Mangke sebagai
kawasan potensi ekonomi nasional yang bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD), pajak, bea dan retribusi sampai peningkatan sektor usaha menengah kecil masyarakat (UMKM).
Wakil Dekan FTI Hermansyah Alam mengatakan, ITM telah mempersiapkan
tenaga-tenaga handal yang sesuai dengan kebutuhan industri berskala nasional maupun internasional. Upaya yang dilakukan ITM adalah dengan melakukan kerjasama dengan industri dan perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Sehingga diharapkan di era kompetisi yang hanya akan didapatkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tapi juga dibutuhkan kemampuan intelektual yang dilengkapi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Karena secara umum para stakeholder membutuhkan orang-orang pekerja keras, mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam bekerja serta memiliki disiplin yang kesemuanya itu bagian dari kecerdasan emosional yang sesungguhnya dapat dilatih dari dini dimulai dari hal-hal yang kecil.(Swisma)