Jakarta | Jurnal Asia
Empat mahasiswa yang pernah berprestasi di ajang kompetisi sains internasional memperoleh penghargaan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Intel. Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, lembaga yang dipimpinnya berkomitmen untuk mendorong minat generasi muda pada riset dan sains. Bersama dengan Intel, pihaknya bekerja sama untuk memberikan apresiasi kepada peneliti remaja yang berprestasi. “Pemberian penghargaan ini seharusnya menjadi tradisi untuk memotivasi calon-calon ilmuwan muda untuk berprestasi di ajang internasional,” katanya, Jumat (9/10).
Dia menambahkan, kerja sama melalui pemberian penghargaan tersebut merupakan salah satu contoh kemitraan riset dengan industri untuk mencetak peneliti dan inovator muda handal.
“Riset dan dunia industri adalah dua bidang yang seharusnya memiliki keterikatan yang kuat agar dapat saling berkontribusi untuk kemajuan bangsa,” tuturnya.
Peraih penghargaan tersebut adalah pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan LIPI pada 2014, yaitu Luca Cada Lora (ITB) dan Galih Ramadhan (UGM), serta pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya, I Kadek Sudiarsana (UGM) dan I Dewa Gede A (IPB).
Mereka juga telah memenangkan Intel ISEF 2015 di Pittsburgh Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 10-15 Mei 2015 dalam kategori Material Sciences dan Mathematical Sciences. Judul penelitian Luca dan Galih adalah Penyaring Logam Berat dengan Menggunakan Materi Abu Vulkanis, sedangkan Kadek dan Dewa berhasil mengembangkan Motif Sarung dengan Fraktal Matematika.
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas (BKHH) LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengungkapkan, LIPI dan Intel mewujudkan kerja sama dengan mengirimkan pemenang LKIR dan OPSI pada Intel Internasional Science Engineering Fair (ISEF) di Amerika Serikat. “LKIR dan OPSI merupakan dua kompetisi sains di Indonesia yang sudah terafiliasi dengan Intel ISEF dan berstandar internasional,” ucap Nur Tri.
Sementara Education Manager Intel Indonesia Corporation, Widyasari Listyowulan mengatakan, Indonesia sejak 2013 rutin mengirimkan pemenang LKIR dan OPSI mengikuti ajang Intel ISEF.
“Yang membanggakan adalah Indonesia selalu menjadi pemenang pada ajang tersebut. Bayangkan, mereka harus bersaing dengan 7500 peserta dari seluruh dunia,” pungkas dia.
(oz)