Direktur Dikti: UISU Cukup Sehat

Medan | Jurnal Asia

Direktur Pembina Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Dr Totok Prasetyo menegaskan saat ini Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) termasuk salah satu Perguruan Tinggi Swasta di tanah air berada dalam kondisi yang cukup sehat.

“Wajar masyarakat memberi kepercayaan bagi anak-anaknya untuk didik di UISU, karena UISU termasuk salah satu PTS cukup sehat,”k ata Dr Totok Prasetyo kemarin di Fakultas Kedokteran UISU Jalan STM Medan.

Klaim Dikti tersebut dibuktikan juga dengan menempatkan universitas ini sebagai PTS peringkat satu untuk wilayah Sumut pada tahun lalu.

Namun, kata Totok meski pada 17 Agustus lalu, peringkat satu UISU direbut PTS lain sehingga menempatkan pada peringkat empat, bukan berarti kualitas UISU menurun, tetapi ibarat dalam perlombaan lari sedikit agak terlambat. Karena itu perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak rektorat dengan yayasan .

Rektor Prof Dr Mhd Asaad MSi mengakui perolehan UISU sebagai PTS peringkat satu di Sumut berkat kerja keras civitas akademika selama ini.

“Ini harus disyukuri dengan cara agar terus bekerja lebih sungguh-sungguh lagi bagi UISU, sehingga ke depan bisa menjadi perguruan tingggi peringkat 100 besar di tanah air,” katanya.

Rektor menyatakan rasa optimisnya bahwa ke depan akan lebih maju, sebab selain didukung sarana, UISU juga didukung SDM guru besar yang cukup banyak dibanding PTS lain. Dia juga berharap para doktor yang ada di UISU untuk segera menjadi guru besar.

“Selama ini kita memang mengalami banyak problem, tetapi problem itu menjadi tantangan bagi kita untuk bangkit menjadi perguruan tinggi terbaik di Sumut,”ucap Rektor di hadapan ratusan peserta yang hadir, seraya menyatakan semua keinginan tersebut akan tercapai manakala masing-massing warga UISU punya niat yang baik.

Memang selama ini, kata Rektor, banyak pihak yang melihat “sebelah mata” terhadap UISU. Hal ini karena pernah mengalami konflik cukup panjang. Tetapi dengan perolehan peringkat I PTS di Sumut, maka UISU tidak boleh lagi dipandang sebelah mata.

Rektor berharap, semuanya harus saling bekerja keras agar bisa lebih maju ke depan, dan meninggalkan budaya saling menyalahkan antara satu dengan lainnya, apalagi saling fitnah dan suudzon. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X