BCA Perbesar Bisnis Anak Usaha

Jakarta | Jurnal Asia

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus memperbesar lini bisnis keuangan non bank. Sektor asuransi, pembiayaan, dan sekuritas menjadi pilihan BCA untuk menyuntikan dana segar.

Pada April lalu, BCA telah menandatangani perjanjian dengan Dana Pensiun BCA untuk pembelian 75% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Central Sejahtera Insurance (CSI). CSI merupakan perusahaan asuransi yang bergerak di bidang usaha asuransi kerugian.

Saat itu, Corporate Secretary BCA Inge Setiawati menjelaskan, penyelesaian jual beli CSI milik Dapen BCA akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia (BI). “Terutama terkait dengan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan penyertaan modal. Dan, CSI memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang terkait perubahan kepemilikan saham,” kata Inge.

Rabu pekan lalu (26/6), BCA kembali meneken perjanjian nota kesepahaman dengan PT Multikem Suplindo (MS) dan PT Sinar Mitra Sepadan Finance (SMSF) untuk membeli sebagian saham dalam PT Central Sentosa Finance (CSF). BCA akan menjadi mengambilalih 45% saham CSF dari MS dan SMSF.

Dalam transaksi ini, Inge mengatakan, BCA, MS, dan SMSF akan menandatangani perjanjian jual beli saham CSF setelah terpenuhi semua persyaratan pendahuluan. “Termasuk telah diperolehnya persetujuan dari BI untuk BCA dalam melakukan penyertaan saham di CSF,” ungkap Inge.

Berbeda dari transaksi dengan CSI, dalam transaksi CSF, BCA telah memiliki sejumlah saham melalui PT BCA Finance. Dengan begitu, pada saat efektifnya pengalihan saham dari MS dan SMSF, total saham CSF yang dimiliki BCA menjadi 70%. Rinciannya, BCA secara langsung memiliki 45%, dan memiliki secara tidak langsung melalui BCA Finance sebanyak 25%.

Suntik Modal BCA Sekuritas

Aksi korporasi BCA tidak berhenti pada bisnis asuransi dan pembiayaan. Belum lama ini, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja telah mengonfirmasi niat perusahaannya untuk menambah modal PT BCA Sekuritas. “Benar. Saat ini sedang proses pengajuan ke Bank Indonesia (BI), untuk tambah modal BCA Sekuritas,” kata Jahja.

Jahja memang tidak menyebut secara detail proses pengajuan izin ke BI dan kapan realisasi itu akan terlaksana. Meski begitu, Jahja bilang, pihaknya akan menyuntik dana sekitar Rp 100 miliar lagi sebagai tambahan modal bagi BCA Sekuritas. Sejalan dengan suntikan modal itu, kelak BCA Sekuritas akan memayungi lini bisnis asuransi dan pembiayaan BCA.

Sementara, Direktur Utama BCA Sekuritas Mardi Susanto lebih tertutup atas rencana perusahaannya menjadi payung bisnis asuransi dan pembiayaan BCA. Namun, Mardi tidak membantah informasi tersebut. “Usaha-usaha itu sedang dijajaki dan diproses secara seksama. Pada saatnya nanti, pasti akan ada pemberitahuan secara resmi,” ujarnya.

Mardi menambahkan, rencana bisnis BCA Sekuritas pada sisa tahun ini adalah terus konsolidasi dan memperkuat infrastruktur organisasi sehingga bersinergi dengan maksimal dengan Bank BCA.

Sayang, saat ditanyakan mengenai target nilai rata-rata transaksi harian, jumlah nasabah, maupun pertumbuhan pendapatan dan laba, Mardi juga enggan terbuka. Menurut dia, semua target tersebut bersifat internal. “Target-target tersebut bersifat internal sehingga kami tidak bisa publikasikan,” imbuh Mardi. (net)

Close Ads X
Close Ads X