Pupuk Hijau Mengembalikan Kesuburan Tanah

Azolla-basah-dan-kering DSCF3322 Ecuador_composting_method_(Peru) fertilizer-buying-guide_17490_600x4501 (1) kompos21 Memanfaatkan Rumput Azolla Sebagai Pengganti Urea 2
Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari dekomposisi sisa tanaman. Dalam dunia pertanian, pupuk hijau kembali dilirik sebagai sumber bahan organik potensial mengingat lahan pertanian dewasa ini telah mengalami degradasi. Hal ini disebabkan oleh hilangnya bahan organik dalam tanah karena penggunaan pupuk kimia secara massif. Sering sekali kita mendengar istilah pupuk hijau. Namun, banyak di antara kita yang ternyata memiliki persepsi yang keliru terhadap pupuk hijau. Apa definisi pupuk hijau? Pupuk hijau merupakan pupuk yang terbuat dari jaringan tanaman hijau, atau dengan kata lain, pupuk hijau adalah pupuk yang memanfaatkan jaringan tanaman hidup. Dalam hal ini, untuk memanfaatkan pupuk hijau, berarti harus menyediakan sarana berupa tanaman hidup terutama yang bersifat tidak mengganggu terhadap kelangsungan hidup atau pertumbuhan dan perkembangan tanaman utama. Oleh karena itu, tidak semua jenis tanaman bisa dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Beberapa kriteria yang harus terpenuhi untuk memanfaatkan jenis tanaman tertentu sebagai pupuk hijau diantaranya adalah memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki perakaran yang dangkal dengan bagian atas tanaman rimbun atau sukulen, tanaman tersebut tahan terhadap kekeringan, dan mampu bertahan hidup jika ditanam di daerah yang miskin kandungan unsur hara.
Tanaman dengan laju pertumbuhan cepat dan pertumbuhan sukulen sangat baik digunakan untuk memperbaiki struktur tanah. Kandungan air dan kelembaban yang terdapat pada tanaman tersebut akan mempercepat penguraian oleh mikroba-mikroba dekomposer. Selain itu, jenis tanaman ini dapat berperan sebagai penutup tanah, sehingga mampu mengurangi penguapan atau menghambat kekeringan pada saat musim kemarau.
Secara umum, tujuan dari pemanfaatan pupuk hijau dalam budidaya pertanian dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu pemanfaatan pupuk hijau sebagai pupuk organik, pemanfaatan pupuk hijau sebagai tanaman penutup tanah, dan pemanfaatan pupuk hijau sebagai pohon pelindung.
Kesuburan
Pemanfaatan pupuk hijau sebagai pupuk organik bertujuan untuk mengembalikan atau memperbaiki struktur tanah dan memberikan tambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan kembalinya kesuburan tanah diharapkan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman budidaya dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Sementara itu, pemanfaatan pupuk hijau sebagai tanaman penutup tanah bertujuan untuk mengurangi penguapan air dalam tanah pada saat musim kemarau dan mengurangi terjadinya pengikisan lapisan tanah atas pada lahan pertanian, terutama saat musim hujan.
Selain itu, pemanfaatan pupuk hijau sebagai tanaman penutup tanah juga bertujuan untuk mengurangi laju pertumbuhan gulma atau tanaman pengganggu di sekitar areal penanaman tanaman budidaya. Sedangkan pemanfaatan pupuk hijau sebagai pohon pelindung tertutama bertujuan untuk mengurangi erosi tanah, penahan tiupan angin, agar angin yang masuk ke areal budidaya tidak begitu besar, menekan intensitas sinar matahari yang masuk areal pertanaman, terutama saat musim kemarau dan terik sinar matahari tinggi. Fungsi lain dari pemanfaatan pupuk hijau sebagai pohon pelindung adalah untuk menaikkan kandungan unsur hara pada lapisan tanah atas yang tercuci air hujan. Hal ini disebabkan perakaran pupuk hijau yang digunakan sebagai pohon pelindung sangat dalam, sehingga mampu menaikkan unsur hara yang terdapat pada lapisan tanah bawah ke lapisan tanah atas.
Jenis Tanaman
Berdasarkan karakter dan sifatnya, jenis tanaman yang paling cocok digunakan sebagai pupuk hijau adalah tanaman leguminosae. Oleh karena itu, jenis tanaman leguminosae biasanya banyak dimanfaatkan oleh para pembudidaya, terutama di perkebunan-perkebunan. Penggunaan tanaman leguminosae sebagai pupuk hijau didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya adalah tanaman leguminosae mampu mengikat nitrogen bebas di udara sehingga tersedia dalam tanah. Hal ini disebabkan tanaman leguminosae bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. Secara umum, tanaman leguminosae juga mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah, sehingga akan mempercepat perbaikan struktur tanah supaya menjadi gembur. Pertimbangan lain adalah, tanaman leguminosae dapat bekerja sebagai pelindung erosi tanah.
Beberapa tanaman dari jenis legum lebih efektif untuk dijadikan pupuk hijau. Kandungan hara tanaman legum terutama unsur N lebih tinggi dari jenis lain. Penyediaan hara dari tanaman legum lebih ce­pat karena tanaman ini lebih mudah ter­dekomposisi. Jenis tanaman legum yang sering dibudidayakan diantaranya ka­cang-kacangan seperti, kacang tanah, ka­cang hijau, kedelai dan kacang panjang.
(int)

Close Ads X
Close Ads X