Pertamina Operasikan 77 Titik BBM Satu Harga

Petugas melakukan pengisian perdana BBM ke dalam tangki kendaraan roda dua di SPBU Kompak, Sukajadi, Lalan, Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, Jumat (7/9). PT Pertamina (persero) bersama BPH Migas meresmikan program BBM satu harga melalui pengoperasian SPBU yang berada wilayah 3T (Terpencil, Tertinggal, Terluar) di Kec Lalan, Musi Banyuasin (Muba). yang dikirim menggunakan drum yang diangkut dengan tongkang melalui jalur sungai yang disuplai dari Terminal BBM Kertapati Palembang, yang menelan waktu sekitar 20 jam untuk sampai ke lokasi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww/18.

Hingga September 2018

Jakarta | Jurnal Asia

PT Pertamina (Persero) telah meng­ope­rasikan 77 titik bahan bakar minyak (BBM) satu harga di beberapa wilayah Indonesia hingga minggu pertama September 2018.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan jumlah tersebut meliputi 54 titik yang telah beroperasi pada 2017 dan 23 titik yang beroperasi hingga awal September 2018.

“Sebanyak 77 lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi, beberapa sudah diresmikan Pertamina bekerja sama dengan BPH Migas, namun demikian yang belum diresmikan tetap beroperasi dan melayani masyarakat,” ujar Adiatma, Jumat (14/9).

Pada 2018, perseroan ditargetkan mengoperasikan 67 titik BBM satu harga. Sebanyak 44 titik yang belum beroperasi masih melewati proses perizinan dan pembangunan.

“Kami berharap target yang ditetapkan pemerintah dapat diselesaikan sampai akhir 2018,” ujarnya.
Adiatma mengungkapkan Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan program tersebut, masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan Pemerintah dalam rangka pemerataan, yang terdiri dari BBM jenis Solar Rp5.150 per liter dan Premium Rp6.450 per liter.

Dengan BBM satu harga, lanjut Adiatma, warga di Tolikara Papua yang sebelumnya membeli Premium dengan harga kisaran Rp 25 ribu hingga Rp40 ribu per liter dapat menikmati harga Rp 6.450 per liter.

“Perlu kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian ESDM, pemerintah daerah, aparat kepolisian dan peran aktif masyarakat agar BBM satu harga tepat sasaran dan bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” ujarnya.

Adiatma menambahkan konsumsi BBM Satu Harga hanya sekitar 0,3 persen dari total penyaluran nasional. Pada tahun ini, perseroan memroyeksikan rata-rata penyaluran Premium dan Solar untuk program BBM satu harga sebesar 5.727 kiloliter (kl) per bulan untuk 67 lembaga penyalur.

Untuk Sumut, lokasi lembaga penyalur BBM Satu Harga Pertamina yang mulai beroperasi tahun ini di Gido, Nias, Sumatera Utara pada 26 Juli dan Kecamatan Bawolato, Nias Induk pada 5 September.
(cnn|swm)

Close Ads X
Close Ads X