Penjualan Emas Pegadaian Melonjak

Pegawai Pegadaian menunjukkan logam mulia di Kantor Pegadaian Mappanyukki, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/3). PT Pegadaian menargetkan penjualan emas fisik senilai Rp337 miliar, menurun dibandingkan pada pencapaian tahun 2016 senilai Rp343 miliar. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/smt/ama/17

Jakarta | Jurnal Asia

PT Pegadaian (Persero) berhasil men­catatkan penjualan emas sebanyak 2,6 ton di selama Januari hingga Agustus 2018.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, realisasi penjualan ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Tapi, ia belum bisa memastikan kenaikan penjualan emas tersebut.

“Terlihat dari permintaan Tabungan Emas yang menunjukkan kenaikan. Tren kenaikan itu tidak lepas dari peran channel digital yang membuat orang semakin mudah mengakses pembelian emas. Mereka hanya perlu membeli secara online dan mentransfer uang ke rekening bank,” kata Harianto, kemarin.

Selain itu, tren harga emas yang terus meningkat juga berkontribusi bagi kenaikan bisnis emas pegadaian. Hal ini terlihat, bagaimana Pergadaian merasakan kenaikan dari layanan jual beli dan pembiayaan dari produk emas di akhir Agustus hingga awal September 2018.

Pegadaian menyediakan beragam pro­duk investasi emas seperti Mulia, Ta­bungan Emas dan Konsinyasi Emas. Dari ketiganya, Mulia dan Tabungan Emas ma­sih berkontribusi besar bagi pemasukan perseroan.

Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat, baik secara tunai maupun angsuran. Sedangkan tabungan emas, layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga terjangkau.

Sementara, konsinyasi emas adalah layanan titip jual emas batangan di Pegadaian sehingga menjadikan investasi emas milik nasabah lebih aman karena disimpan di Pegadaian.

Kejar Target penjualan

PT Pegadaian (Persero) optimistis bisa memenuhi target penjualan emas sebanyak 4,2 ton di tahun 2018. Apalagi permintaan emas yang cukup besar dan harga yang terus meningkat selama beberapa minggu terakhir.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, Pegadaian telah menjual emas sebanyak 2,6 ton hingga Agustus 2018. Artinya, Pegadaian telah memenuhi 62% dari target yang dipatok tahun ini.

“Tapi kami optimistis bisa memenuhi tar­get penjualan emas. Walaupun kon­disinya cukup menantang, dari harga emas yang cenderung fluktuatif dan pengaruh makro ekonomi, kami tidak akan mengubah target,” kata Harianto.

Untuk memenuhi target tersebut Pe­gadaian akan mengandalkan transaksi pen­jualan emas melalui jaringan digital serta mengoptimalkan program yang sudah ada di sisa tahun 2018. Target penjualan emas tahun ini sebanyak 4,2 ton lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yaitu 3,4 ton.

Pegadaian menyediakan beragam produk investasi emas seperti Mulia, Tabungan Emas dan Konsinyasi Emas. Dari ketiganya, Mulia dan Tabungan Emas masih berkontribusi besar bagi pemasukan perseroan.

Meskipun telah memisahkan diri, Pegadaian Galeri 24 tercatat telah menjual emas sebanyak 150 kilogram (kg) atau setara Rp 90 miliar dari awal berdiri hingga akhir Agustus 2018.

Pemisahan unit usaha pegadaian emas ini untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian. Secara umum, Pegadaian hanya diperbolehkan menjalankan bisnis pembiayaan atau gadai. Sedangkan jual beli emas tidak masuk kategori bisnis pembiayaan, tapi bisnis perdagangan.
(kc|swm)

Close Ads X
Close Ads X