Medan | Jurnal Asia
IHSG pada penutupan perdagangan hari ini menguat tajam. IHSG naik 1.25% di level 5.114,70 sekaligus IHSG mampu ditutup diatas level psikologis 5.100.
Namun tetap menyisahkan masalah karena menjelang sesi penutupan IHSG tidak terlepas dari aksi profit taking. Tekanan jual terjadi di menit-menit akhir menunjukkan tetap ada pelaku pasar yang merealisasikan keuntungannya dalam jangka pendek.
Hal yang sama juga diperlihatkan kinerja mata uang Rupiah. Rupiah selama sesi perdagangan menguat. Di mana Rupiah ditutup di level 14.740 per US Dolar.
Baca Juga : Kabar Gembira! Vaksin Covid 19 Tiba di Indonesia, IHSG dan Rupiah Menguat
“Kinerja mata uang Rupiah mengakhiri tekanan yang cukup berat selama lebih kurang satu pekan perdagangan sebelumnya,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Selasa (21/7/2020).
Menurutnya, kabar cukup mengejutkan datang dari pemerintah yang tidak lagi mengumumkan update corona seperti biasanya. Terlepas dari apa yang membuat pemerintah mengambil kebijakan demikian namun bagi pelaku pasar kebijakan tersebut bisa membuat ekspektasi pelaku pasar terkait dengan penyebaran Covid-19 menjadi liar.
Masyarakat terkesan nantinya tidak merasa harus berupaya maksimal dalam memerangi corona. Kebijakan ini akan memperngaruhi psikologis pelaku pasar meskipun data perkembangan kasus corona tetap bisa diakses melalui website.
“Selama ini memang penambahan jumlah kasus positif secara tidak langsung membuat pasar terbebani. Akan tetapi, jika jumlah penambahan kasus tidak lagi disiarkan maka pasar menilai upaya untuk menanggulangi Covid-19 seakan mengendur meskipun penemuan vaksin terus membuahkan hasil belakangan,” ujarnya.
Bagi pelaku pasar, tambahnya, kebijakan ini akan membuat pasar lebih fokus pada data-data ekonomi. Jadi penambahan jumlah kasus ini juga tidak akan menjadi hal yang paling utama dalam proses pengambilan keputusan investasi.
“Keputusan pemerintah ini bisa menjadi kabar baik bagi pelaku pasar,” pungkasnya.(nty)