Pembangunan 6 Ribu Rusun DKI Rp 2,7 Triliun

Bajaj melintas di Kawasan Rusun Rawabebek, Jakarta Timur, Jumat (10/2). Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta di tahun 2017 akan membangun enam ribu unit rumah susun (rusun) yang tersebar di lima lokasi antara lain Nagrak, Rorotan IV, Penggilingan, Pulogebang, dan Pesing dengan biaya pembangunan rusun dianggarkan sebesar Rp2,7 triliun. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc/17.

Jakarta – Kendati tidak sebesar tahun lalu pada tahun anggaran 2017 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta tetap memprioritaskan pembangunan rumah susun (rusun). Tahun ini dianggarkan Rp2,7 triliun untuk membangun 6 ribu unit rusun di Jakarta.

“Saat ini prosesnya sudah masuk ke proses lelang, dalam waktu dekat bisa selesai dan pembangunan bisa langsung dilakukan. Lima lokasi ini lahannya dijamin sudah siap di Rorotan, Pulogebang, Penggilingan, Pesing, dan Nagrak,” ujar Kepala Dinas DPRKP DKI Jakarta Arifin, kemarin.

Semuanya 24 tower melengkapi 11 ribu unit rusun yang akan dibangun dengan tahun anggaran 2016. Rusun ini dibangun dengan anggaran multiyears (tahun jamak) atau kelanjutan dari pembangunan tahun lalu. Arifin berharap pembangunan rusun tahun ini lebih lancar dibanding tahun sebelumnya.

“Kalau ditotal dengan 11 ribu unit rusun tahun lalu total anggarannya Rp4,2 triliun. Tahun lalu lokasinya di Semper, Cakung Barat, KS Tubun, Rawa Bebek, Marunda, dan beberapa lainnya yang saat ini pembangunannya sudah di atas 80-an persen. Ini tidak akan mundur lagi dan akan dilanjutkan terus hingga selesai,” pungkasnya.

Arifin berharap, pem­bangunan rusun tahun ini tidak mengalami kendala seperti sebelumnya.

“Kembali lagi pengawasan harus berjalan. Konsultan pengawas harus mengawasi dengan benar dan tegas,” tandasnya. (pdc)

Close Ads X
Close Ads X