Pelaku Industri Waspadai Penurunan Omset

WASPADAI PENURUNAN OMSET. Pengunjung sedang memperhatikan pameran elektronik di salah satu plasa di Jakarta. Pelaku industri mulai mewaspadai penurunan penjualan dan omset akibat akumulasi kenaikan harga produk elektronik dan penurunan daya beli masyarakat.
WASPADAI PENURUNAN OMSET. Pengunjung sedang memperhatikan pameran elektronik di salah satu plasa di Jakarta. Pelaku industri mulai mewaspadai penurunan penjualan dan omset akibat akumulasi kenaikan harga produk elektronik dan penurunan daya beli masyarakat.

Jakarta | Jurnal Asia

Peningkatan harga produk elektronik di akhir semester I/2013 lalu membuat pelaku industri mulai mewaspadai penurunan penjualan dan omset pada awal semester II/2013.

Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Ali Oetoro menyebutkan, penurunan penjualan akan terjadi akibat akumulasi beberapa hal seperti kenaikan harga produk elektronik yang mulai terjadi bertahap dan penurunan daya beli masyarakat.

Adapun kenaikan harga produk elektronik sendiri disebabkan dua hal yakni, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memengaruhi peningkatan ongkos transportasi dan distribusi serta melemahnya Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Dari kedua sebab ini, yang paling memengaruhi peningkatan harga produk elektronik adalah melemahnya Rupiah, karena lebih dari 50% bahan baku atau komponen elektronik masih impor.

“Secara keseluruhan hingga Mei masih sesuai harapan. Memang harga produk sudah mulai meningkat, dipengaruhi peningkatan biaya transportasi 30%. Namun kenaikan harga produk tidak akan lebih dari 5%, paling hanya 3%,” ujar Ali, Sabtu (6/6)

Adapun peningkatan harga produk akan terjadi pada produk elektronik dengan harga murah pada kisaran Rp1 juta hingga Rp3 juta.

Public Relations & Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi (Polytron), Santo Kadarusman secara rinci memproyeksikan penurunan penjualan akan terjadi sepanjang Agustus 2013 akibat libur Lebaran dan hari kerja yang pendek.

Belum lagi ditambah melemahnya Rupiah, dan prioritas pembelian konsumen untuk sandang dan pangan.

Santo menyebutkan, hingga saat ini harga produk Polytron belum meningkat, meski terdapat kemungkinan tersebut. Harga produk yang pasti akan dinaikkan adalah yang bahan baku atau komponennya dibeli dalam dolar Amerika Serikat.

Meski demikian, Santo belum dapat memprediksikan rerata peningkatan harga produk.

“Hingga saat ini masih kami hitung untuk kenaikan harga,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Electronic Marketeers Club (EMC), Rudyanto, menyebutkan telah terjadi kenaikan harga produk elektronik 5%. Meski demikian, dia juga belum memproyeksi berapa penurunan penjualan dan omset yang akan terjadi.

Berdasarkan data Gabel, penjualan sepanjang Januari-Mei 2013 masih sesuai target yakni tumbuh 15% atau senilai Rp15,59 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. (bc)

Close Ads X
Close Ads X