New York | Jurnal Asia
Pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat hingga 1 persen pada akhir pekan ini. Sementara nilai dolar menguat, dan obligasi negara AS melemah.
Sentimen yang mempengaruhi pasar adalah positifnya data tenaga kerja. Hal ini menunjukkan kondisi negara dengan perekonomian terbesar tersebut mulai berangusur membaik.
Nonfarm payrolls naik menjadi 195.000 pada Juni, dan tingkat pengangguran tetap di posisi 7m6 persen. Data tenaga kerja yang dirilis jauh lebih baik dari yang diekspetasikan untuk periode Juni 2013.
Dengan kondisi seperti ini, the Fed tampaknya akan merealisasikan rencananya untuk menghentikan stimulus ekonomi pada bulan September.
“Data tenaga kerja yang positif mengkonfirmasi kondisi AS mulai membaik. Kita juga melihat pasar menyambut hal ini dengan positif, dolar menguat, dan bunga obligasi negara mulai turun,” jelas Chief Market Economist Rockwell Global Capital, Peter Cardillo seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (6/7).
Pada akhir perdagangan Jumat waktu New York, indeks Dow Jones naik 147,29 poin atau 0,98 persen menjadi 15.135,84, S&P 500 naik 16,48 poin atau 1,02 persen menjadi 1.631,89 dan Nasdaq menguat 35,71 poin atau 1,04 persen ke 3.479,38. (ic)