Mandiri Hentikan Keagenan Kartu Kredit

KAKI===Surabaya | Jurnal Asia

Bank Mandiri menghentikan penjualan kartu kredit melalui tenaga pemasaran khusus. Sementara BNI sulit menemukan agen dalam penjualan produk kartu itu.

Vice President PT Bank Mandiri Tbk Wilayah VIII Jawa Timur Purnomo Condro Akoso menguraikan pada 2012 lalu pemasaran kartu kredit menggunakan sales force. Sistem itu mengandalkan tenaga kontrak yang direkrut khusus.

“Tapi tahun ini dihentikan, kami mengandalkan pegawai,” jelasnya kepalaBisnis, Jumat (5/7/2013).

Penjualan kartu kredit Bank Mandiri di Jawa Timur pada 2012 sebanyak 14.000 unit dan tahun ini ditargetkan 15.000 unit.

Purnomo optimistis target baru itu bisa dicapai dengan penjualan menggunakan pegawai yang ada. “Kelebihannya pegawai yang ada mengenal nasabah dengan baik, jadi produktivitas meningkat dan target tercapai,” jelasnya.

Dalam perkembangan lain, jumlah agen penjualan kartu kredit Bank BNI Jawa Timur berkurang. Cholis Auni Akbar, Manajer Sentra Kartu Bisnis Kartu BNI Surabaya menguraikan tahun ini pihaknya bekerja sama dengan enam agency dengan 200 penjual.

Jumlah itu, lanjut dia, menurun dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 300 penjual. “Sekarang ketat persaingannya, selain itu fee juga dilihat menarik atau tidak,” jelasnya.

Penurunan jumlah agen juga akibat semakin ketatnya verifikasi peminat kartu kredit. Peminat kartu kredit misalnya harus menyerahkan bukti gaji tiga bulan terakhir dan plafon pinjaman maksimal tiga kali gaji.

Meski demikian tahun ini pihaknya menargetkan bisa mendapat 16.000 nasabah kartu kredit baru. “Jumlah itu 75% mengandalkan cabang yang ada dan sisanya keagenan,” tegasnya.

Close Ads X
Close Ads X