Kenaikan Cabai Merah Picu Inflasi Sumut di Agustus Sekitar 0,18 Persen

 

Keterangan inflasi BPS Sumut.Netty

Medan | Jurnal Asia
Harga cabai merah yang terus bertengger dikisaran Rp80-Rp100 ribu per kilogram (Kg) sepanjang Agustus 2019 picu inflasi Sumatera Utara (Sumut) sebesar 0,18 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yakni 0,12 persen di Agustus 2019 ini.

Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen dan Harga Perdagangan Besar BPS Sumut, Hafsyah Aprillia mengatakan, dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami inflasi yakni Medan sebesar 0,27 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,20 persen. Sedangkan Sibolga 0,58 persen dan Pematangsiantar sebesar 0,40 persen.

“Dari empat gabungan kota IHK di Sumut ini pada Agustus 2019 inflasi Sumut mencapai 0,18 persen,” katanya, Senin (2/9).

Komoditas utama penyumbang inflasi selama Agustus antara lain cabai merah, cabai rawit, emas perhiasan, dencis, uang Sekolah Menengah, Uang Sekolah Dasar dan tongkol.

Dengan rincian, lanjutnya, cabai merah naik 9,67 persen, cabai rawit naik 22,40 persen, emas perhiasan naik 3,76 persen, ikan dencis naik 2,50 persen. Kemudian, Uang Sekolah Menengah Pertama naik 1,99 persen, Uang Sekolah Dasar naik 1,91 persen dan harga tongkol/ambu-ambu naik 3,44 persen .

Hafsyah melanjutkan, inflasi 0,18 pada bulan Agustus 2019 menyebabkan laju inflasi kumulatif (bulan Agustus 2019 terhadap bulan Desember 2018) masing-masing kota sebagai berikut, Sibolga inflasi 4,96 persen, Pematangsiantar inflasi 2,49 persen, Medan inflasi 5,90 persen dan Padangsidimpuan inflasi 2,95 persen.
Dengan demikian, laju inflasi kumulatif gabungan 4 kota IHK di Sumatera Utara inflasi 5,40 persen.

Inflasi pada Agustus 2019 menyebabkan laju inflasi year on year (bulan Agustus 2019 terhadap bulan Agustus 2018)  masing-masing kota yakni Sibolga inflasi 6,49 persen, Pematangsiantar inflasi 3,45 persen, Medan inflasi 6,96 persen, dan Padangsidimpuan inflasi 4,04 persen.

“Sehingga inflasi year on year gabungan 4 kota IHK di Sumatera Utara sebesar 6,47 persen,” pungkasnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X