Kacang Hijau Primadona Palawija


Kacang hijau memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis kacang lain seperti kacang tanah dan kacang kedelai dari sisi agronomi dan ekonomi. Tanaman ini termasuk tanaman pangan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Karena itulah, boleh dibilang kacang hijau merupakan primadona tanaman palawija. Hingga saat ini permintaan kacang hijau belum mencapai titik jenuh. Hal ini terlihat dari permintaan yang setiap tahun terus mengalami peningkatan. Satu hal yang disayangkan, permintaan kacang hijau ini tidak diikuti oleh perkembangan luas lahan ta­namnya. Dengan demikian, kekurangan permintaan tersebut terpaksa harus dipenuhi dengan mengimpor dari beberapa Negara lain seperti India, Filiphina, dan Thailand.
Kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, ketinggian tanah yang cocok untuk tanaman ini yaitu 500 meter (m) di atas permukaan laut (dpl). Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang hijau ini suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan vegetative sangat cepat sehingga mudah rebah. Tanah yang cocok untuk budidaya kacang hijau adalah yang memiliki pH 5,8. Jika pH kurang dari lima, tanah sebaiknya diberi kapur terlebih dahulu, dengan waktu 2-4 minggu sebelum penanaman.
Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan air yang baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang hijau, dan sisa-sisa tumbuhan padi seperti jerami bisa langsung dibenamkan.
Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya dapat diratakan dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan kering, kacang hijau ditananam pada akhir musim hujan dan tanaman ini bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung atau umbi kayu.
Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal bermata tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga, yaitu lubang pertama untuk menanam bibit kacang hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang pupuk. Lubang tanaman memiliki kedalaman empat centimeter (cm) dan lubang pupuk sedalam 7-10 cm, jarak antara lubang tanam dan lubang pupuk 7-10 cm.
Cara Penanaman
Untuk lahan yang belum pernah ditanami kacang sebelumnya, maka harus dilakukan inokulasi bakteri. Caranya, yaitu benih kacang dibasahi dengan air secukupnya dan dicampur secara me­rata dengan legin 10 gram dan sedikit dibasahi. Selama 1-4 jam diangin-anginkan. Benih yang sudah dionokulasi segera ditanam. Tanah yang sudah biasa ditanami kacang hijau sudah banyak mengandung bakteri Rhizobium. Hal ini akan lebih praktis, karena untuk mengejar waktu dan bakteri Rhizobium praktis sudah ada di dalam tanah.
Setelah tanah sudah dilubangi, kemudian masukan benih pada lubang pertama, setiap lubang diisi dengan dua butir benih dan diikuti dengan memasukan pupuk pada lubang dua dan tiga, kemudian metupnya dengan tanah.
Sedangkan jarak yang umum dipakai, yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20 cm. Jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 40 x 15 cm. sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm.
Pengairan
Pengairan pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi, terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetative. Jika ditanam pada sawah tadah tidak perlu diberi air, sebab tanah masih lembap bila ditanam pada saat masih hujan. Kacang hijau pada masa generative sedikit memerlukan air.
Penyulaman
Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 17 hari setelah penanaman dilakukan. Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan tanaman cadangan yang ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan jika lima persen lubang tanaman tidak ditumbuhi tanaman sempurna. Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah berumur dua minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman pengganggu atau gulma.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali, pertama diberikan pada saat tanam, dan yang kedua diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur satu bulan. Dosis pupuk yang diberikan adalah Urea 50-100 kg per hektar, TSP 100 kg per hektar dan KCL 50-75 kg per hektar.
Cara pemupukan, pertama pupuk dimasukan ke lubang kemudian ditutup dengan tanah jarak lubang pupuk 5-6 cm. kemudian lubang kedua yang jaraknya 10 cm kemudian tutp dengan tanah. Pupuk jangan sampai kontak langsung dengan benih, karena perkecambahan akan terhambat. (Int)
Panen dan Pascapanen
Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.
Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.
Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari. Biji kemudian simpan dalam kaleng. Berilah abu dapur atau insektisida agar tidak diserang hama bubuk. (int)

Close Ads X
Close Ads X