Jelang Ramadhan, Pembuat Kue Banjir Order

SISKA (32), membuat kue di rumahnya daerah Dipowinatan, Yogyakarta. Sejak beberapa tahun terakhir, ibu rumah tangga yang awalnya hanya hobi membuat kue ini, kebanjiran order menjelang labaran.
SISKA (32), membuat kue di rumahnya daerah Dipowinatan, Yogyakarta. Sejak beberapa
tahun terakhir, ibu rumah tangga yang awalnya hanya hobi membuat kue ini, kebanjiran
order menjelang labaran.

Medan | Jurnal Asia

Memiliki tugas utama sebagai ibu rumah tangga ternyata tidak menutup peluang Erna (48)untuk bisa optimis menekuni usaha kue kering maupun basah.

Erna yang sejak tahun 90-an yang menekuni usaha kue kering dan basah, sebelumnya hanya ingin coba-coba setelah membaca beberapa buku resep pembuatan kue. Berkat keuletan dan ketekunannya, kini Erna bisa mendatangkan omzet jutaan rupiah yang ia jalankan. Omzet yang ia dapat tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saat ini.

Bertempat di Jalan Garu II-B Gang Famili, Erna memproduksi kue basah maupun kering bersama suami dan dua orang anak perempuannya untuk memenuhi permintaan konsumennya. Apalagi pada moment jelang puasa dan lebaran nanti permintaan untuk membuat kue perlahan bakal meningkat.

“Untuk jenis kuenya beraneka ragam, tergantung permintaan konsumen, bisa kue
kering, bisa kue basah,” ungkapnya.

Melihat permintaan pasarnya semakin bagus, Erna terdorong untuk memperluas lini usaha kuenya yakni kue sus, bolu kukus, pancake, risoles, serta kue tradisional khas nusantara.

Dengan terus mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya serta mengutamakan kualitas rasa dan kebersihan setiap produknya, tidaklah heran bila sekarang ini Erna bisa mengantongi omzet jutaan rupiah dari usaha kuenya.

Erna memasang harga kue buatannya di kisaran Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu per boks tergantung jenis kue yang dipesan. “Untuk pemasarannya, ya masih mengandalkan para pedagang bang,” tuturnya.

Meskipun saat mengawali usahanya hanya bermodal pas-pasan, berkat kepiawaiannya memproduksi kue, usaha yang dirintis terus berkembang. “Dengan harga kebutuhan serba naik sekarang ini, kita harus pintar-pintar memanfaatkan peluang yang ada. Kalau pun tak bisa besar, paling membantu perekonomian keluarga,” tukasnya. (Akmal)

Close Ads X
Close Ads X