Industri Kecil Didorong Jualan Produk di Internet

Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mendaftar untuk mendapatkan domain internet di Kantor Pos Cabang Pekanbaru, Riau, Jumat (31/3). PT Pos bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta BRI, memberikan layanan bagi UMKM untuk mendapatkan domain internet sehingga memudahkan untuk pemasaran produk ke seluruh dunia di era digital. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc/17.

Jakarta | Jurnal Asia

Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk bergabung dalam Program e-SMART yang dirintis untuk memudahkan produk di internet. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan dorongan diberikan kementeriannya agar IKM ke depan bisa naik kelas.

“Di era ekonomi digital, salah satu langkah strategis yang perlu didorong untuk IKM adalah kemudahan access to market, termasuk salah satunya melalui upaya tersebut,” katanya, Rabu (21/11).
Airlangga menjelaskan, di era revolusi industri 4.0, IKM tidak harus punya toko atau berjualan di mal. Saat ini, mereka bisa masuk ke e-commerce platform sehingga produknya dijual lewat distribusi network.

Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan sejak diluncurkan 2017 lalu, Program e-SMART sudah dilaksanakan di 22 provinsi. Hingga Oktober kemarin, program tersebut sudah diikuti oleh 4.000 pelaku IKM dengan total omset sudah mencapai Rp1,3 miliar.

“Kemenperin menggagas platform e-commerce bertajuk e-Smart IKM ini sebagai upaya pemerintah membangun sistem database IKM yang diintegrasikan melalui beberapa marketplace yang sudah ada di Indonesia,” paparnya.

Sementara itu berdasarkan data dari total 2.600 UKM yang telah difasilitasi untuk menerapkan digitalisasi oleh Kemenperin, baru 106 UKM atau sekitar empat persen saja yang sukses berjualan online.

“Empat persen sukses menjalankan bisnis melalui online. Empat persen ini produknya bagus dan merupakan yang terbaik. Tugasnya pemerintah membina 96 persen (UKM yang belum berhasil) tadi.

Pelatihannya apa, dan mesin peralatan apa yang harus dibantu dari pemerintah,” ujar Gati
Padahal Gati menyebut dengan berjualan daring bisa meningkatkan pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar 80 persen. Sebab, pelaku UKM bisa menjaring pasar yang lebih luas.

Terkait pasar yang lebih luas, Head Of Marketing Google Indonesia Veronica Utami juga memaparkan bahwa 82 persen pengguna perangkat mobile di Indonesia mencari informasi toko melalui mesin pencari di Internet.

Namun, data Google ini berdasarkan data lawas yang didapat berdasarkan survey dari JAKPAT pada 2015 terhadap pengguna smartphone.

Untuk itu, Kemenperin menargetkan pada tahun ini ada 4 ribu UKM yang sukses berjualan Online. Pada 2019, Gati menargetkan ada 7 ribu UKM yang sukses berjualan online.

Jika melihat angka total UKM yang ada di Indonesia, maka jumlah UKM yang sudah go online jadi lebih sedikit lagi. Saat ini total UKM di Indonesia berjumlah 4,4 juta dan baru 0,4 persen atau 17.600 UKM yang menggunakan Internet untuk memasarkan produknya. (cnn|swm)

Close Ads X
Close Ads X