Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 9,00 poin seiring dengan sentimen negatif yang datang dari eksternal.
Pada perdagangan Rabu (22/3), IHSG BEI ditutup turun 9,00 poin atau 0,16 persen menjadi 5.534,09 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 0,80 poin (0,09 persen) menjadi 921,57 poin.
Menurut Analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji, IHSG melemah seiring dengan penurunan yang terjadi di bursa saham global menyusul munculnya kekhawatiran pasar terhadap politik di Amerika Serikat.
“Bursa global dilanda aksi jual didorong penolakan RUU Healthcare oleh kongres di AS yang diusulkan Presiden AS Donald Trump. Hal ini memunculkan kekhawatiran investor akan adanya ketegangan politik yang dapat mempengaruhi ekonomi global,” katanya, Rabu (22/3).
Ia menambahkan, bank sentral AS (The Fed) yang telah menaikkan suku bunganya dapat berdampak negatif bagi ekonomi AS dengan situasi politik itu.
Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar saham asing yang masih mengambil posisi beli dengan membukukan beli bersih pada hari ini (22/3) menahan tekanan IHSG lebih dalam.
Dalam data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau “foreign net buy” sebesar Rp138,209 miliar pada Rabu (22/3).
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya menambahkan, aliran dana investor asing yang masih berlanjut masuk ke pasar saham domestik memberi harapan bagi laju IHSG ke depan untuk kembali menguat.
“Potensi IHSG menguat masih cukup besar meski dibayangi sentimen negatif eksternal,” katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada Rabu (22/3) sebanyak 320.650 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,907 miliar lembar saham senilai Rp9,068 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 272,71 poin (1,11 persen) ke level 24.320,41, indeks Bursa Nikkei turun 414,50 poin (2,13 persen) ke level 19.041,38, dan Straits Times melemah 40,38 poin (1,28 persen) posisi 3.118,19. (ant)