Medan | Jurnal Asia
Pelaku pasar saat ini sedang menanti kebijakan suku bunga acuan Bank sentral China atau People’s Bank of China (PBoC) yang diperkirakan akan diturunkan. Khususnya terkait dengan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman untuk menstimulus ekonomi China.
Sementara, dari dalam negeri, Bank Indonesia juga akan mengeluarkan kebijakan untuk penyesuaian suku bunga acuannya.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, kabar dari China tentunya menjadi kabar yang baik bagi investor global. Dan diyakini akan membuat pasar keuangan di asia mengalami penguatan.
“China diyakini akan menurunkan suku bunga setelah ekonominya terpukul akibat serangan virus corona sebelumnya,” katanya, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, penurunan suku bunga acuan akan menjadi motor dalam menggerakkan roda perekonomian global yang nantinya akan bermuara pada perbaikan pasar keuangan dunia.
IHSG pada perdagangan pagi ini dibuka menguat di level 5.941,45. Dan sejauh ini masih menguat dikisaran level 5.954. Diperkirakan IHSG akan mampu diperdagangkan diteritori positif hingga penutupan pasar saham sore ini.
Meski demikian kondisi berbeda dengan kinerja mata uang rupiah yang justru masih melemah pada pagi ini. Rupiah diperdagangkan melemah dikisaran 13.710 per us dolar.
“Rupiah menanti kebijakan suku bunga acuan yang akan diambil bank indonesia pada hari ini,” pungkasnya.(nty)