Medan | Jurnal Asia
Produk Gadai Prima PT Pegadaian yang tidak membebankan bunga semakin diminati masyarakat. Karyawan dan ibu rumah tangga mendominasi produk ini dan kontribusinya sekitar 80 persen terhadap omzet.
Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Hakim Setiawan mengatakan, meskipun awalnya produk yang diluncurkan pada tanggal 1 April 2018 ini membidik mahasiswa sebagai target utama. Seiring berjalannya waktu, kini nasabahnya justru didominasi karyawan dan ibu rumah tangga.
Ia menerangkan, nasabah Gadai Prima kini hampir dari semua kalangan. Meski dominasinya masih karyawan dan ibu rumah tangga dan kontribusinya sekitar 80 persen terhadap omzet di mana
Per Februari 2019, gadai tanpa bunga tersebut sudah membukukan omzet senilai Rp 1,24 miliar.
“Mahasiswa justru paling kecil. Tapi tetap produk ini ditargetkan bisa menggaet mahasiswa karena pasarnya memang mahasiswa,” katanya, kemarin.
Hakim menjelaskan, untuk jumlah pinjaman Gadai Prima maksimal senilai Rp500.000 dan jaminannya bisa gadget (ponsel). Sedangkan lama pelunasannya maksimal dua bulan.
Jika peminjaman awal belum lunas, terang Hakim, tidak bisa melakukan transaksi gadai. Tapi apabila sudah lunas, peminjaman bisa dilakukan kembali.
Ke depan, lanjutnya, pihaknya akan terus mensosialisasikan produk Gadai Prima ke kalangan mahasiswa agar bisa dimanfaatkan. Karena produk ini sangat membantu kebutuhan mahasiswa baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun keperluan kampus. Terlebih barang agunannya bisa ponsel yang sudah pasti dimiliki mahasiswa.
Menurutnya, saat ini hampir semua mahasiswa punya ponsel. Nah, sebelum mendapatkan kiriman dari orangtua dan diakhir bulan sangat membutuhkan uang, ponselnya bisa diagunkan dulu sehingga tidak pusing mencari pinjaman sambil menunggu kiriman orangtua
“Pegadaian berharap omzet produk gadai tanpa bunga ini terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya mahasiswa yang memanfaatkannya,” ujarnya.(nty)