DART Berharap Gelimang Uang di Lahan Industri

Jakarta | Jurnal Asia
Pengembangan bisnis lahan industri memiliki daya tarik karena besarnya ekspansi perusahaan nasional maupun asing di beberapa kota. Tidak heran, sejumlah pengembang properti terjun ke bisnis ini, seperti PT Duta Anggada Realty Tbk.

Bagian dari Grup Sinar Mas itu sejak tahun lalu sedang merajut mimpi memiliki kawasan industri. Saat ini, perseroan sedang gencar berburu lahan untuk pembangunan kawasan industri.
“Tahap pertama, kami akan mengakuisisi lahan seluas 500 hektare (ha) di Banten,” kata Corporate Secretary PT Duta Anggada Realty, Aka Permata, di Jakarta.

Duta Anggada menargetkan 500 ha lahan itu terkumpul hingga tahun depan. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan itu sudah mengakuisisi 107 ha lahan.Namun, incaran luas lahan perusahaan tersebut tak berhenti hingga 500 ha. Perusahaan berkode DART di Bursa Efek Indonesia sangat berhasrat memiliki 1.000 ha kawasan industri di Banten.

Bukan tanpa alasan perusahaan itu memilih Banten. Manajemen Duta Anggada menilai letak Banten cukup strategis karena cukup dekat dengan Jakarta.Kelebihan lain, letak geografis Banten tidak terlalu jauh dengan laut. Hal itu menjadi nilai tambah tersendiri bagi kawasan industri karena akan mendukung proses bongkar muat barang di kawasan industri itu kelak.

Perusahaan itu hanya memastikan jika alokasi dana belanja modal tahun ini akan lebih besar dari tahun lalu. Alasannya, biaya akuisisi lahan industri bakal diambil dari alokasi belanja modal itu.

Sebelumnya, Duta Anggada pernah menyatakan niat melanjutkan penawaran umum berkelanjutan senilai Rp500 miliar akhir tahun lalu. Rencananya, sebagian dana itu akan digunakan untuk membiayai akuisisi lahan.

Namun, belakangan perusahaan itu memiliki opsi lain. Manajemen Duta Anggada mengkaji alternatif sumber dana lain yakni mengoptimalkan penggunaan pinjaman perbankan atau mencari mitra bisnis.

Selain Banten, perseroan memiliki incaran wilayah lain yakni Tanjung Api-api, Sumatra Selatan. Namun, manajemen perusahaan menyatakan sejauh ini Tanjung Api-api belum men­jadi skala prioritasnya.

Jika menilik laporan keuangan per 30 September 2014, perusahaan itu mencetak pendapatan Rp992,27 miliar. Sumber pendapatan terbesar adalah penjualan unit strata sebesar Rp678,72 miliar, sementara laba tahun berjalan Rp313,18 miliar.

Sedangkan analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Achmad Kurniawan Sudjatmiko, menilai emiten pengembang pro­perti PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) diproyeksi memiliki prospek kinerja positif pada tahun ini didukung pengembangan bisnis perseroan.

“Dengan perkembangan tersebut, kondisi keuangan per­seroan akan sehat di masa datang. Pada 2013, DART men­dapatkan dana segar untuk membiayai konstruksi ba­ngunan, sehingga menyebabkan utang berbunga naik ke Rp1,4 triliun dari Rp1,06 triliun pada 2012, namun dengan peningkatan laba yang cukup tinggi selama semester I/2014, DART mampu men­catatkan perbaikan interest coverage dan debt to equity ratio,” ujarnya.

Achmad memperkirakan, pendapatan perseroan akhir tahun ini sebesar Rp1,07 triliun dengan laba bersih Rp249 miliar. Sementara pada tahun ini, pendapatan perseroan diprediksi meningkat 32 persen menjadi Rp1,42 triliun, dengan laba bersih tumbuh 32,93 persen menjadi Rp331 miliar. Adapun harga saham perseroan diprediksi akan berada pada kisaran Rp920 hingga Rp1.050 per lembar saham. (imq)

Close Ads X
Close Ads X