Budidaya Nila Merah

Pemberian Pakan Ikan Nila
Dalam beberapa hal sebagai pemula kita kadang mengabaikan beberapa ilmu dasar dalam berternak/budidaya ikan nila merah sehingga para pemula mengalami kegagalan.
Langkah awal dalam membudidayakan ikan nila merah yang baik .
1. Persiapan Kolam
a. Perataan Kolam
Lakukan perataan kolam anda dengan menggunakan sorongan atau papan dan pembuatan kamalir dengan mengunakan cangkul. Lalukan perataan kolam setelah proses pembedahan air kolam ( proses pengeringan/penyurutan air kolam )
b. Pengeringan Dasar Kolam
Pengeringan dasar kolam dilakukan 3-5 hari setelah pengeringan air kolam. Pengeringan dasar kolam berfungsi untuk membunuh bibit penyakit dan supaya tanah dapat menyerap oksigen.
c. Pengapuran
Lakukan pengapuran dasar kolam dengan takaran 0,5 gr/m2 jadi tinggal dikalikan luas kolam anda masing–masing. Dan setelah itu masukan air setinggi mata kaki atau 5 – 10 cm biarkan selama 1 hari.
Pengapuran dasar kolam berfungsi untuk membunuh bibit penyakit atau membunuh ikan tersisa dikolam setelah pengeringan air kolam sekaligus menetralkan PH tanah.
d. Pemupukan
Pemberian pupuk kandang dilakukan bisa bersamaan dengan proses pengapuran kolam, tetapi lebih baik pemupukan dilakukan sehari setelah proses pengapuran.

2. Pengairan Kolam
Setelah proses pemupukan selesai aliri kolam tetapi sebelum dialiri dengan air,anda harus membuat saringan/sosog di tempat atau paralon (pipa) pemasukan. Fungsi saringan/sosog/sulumbung selain untuk menyaring sampah yang masuk kekolam berfungsi juga sebagai penyaring untuk ikan gabus, lele atau jenis ikan2 lainnya yang dapat menjadi hama pada saat larva ikan dimasukan kekolam.
Lakukan pengairan kolam hingga kedalaman 50 cm, setelah itu tutup air masuk ke kolam dan biarkan stagnan selama 7 – 10 hari sebelum larva/benih ikan nila dimasukan. Pembiaran air selama 7 – 10 hari supaya planton,jentik nyamuk,cacing dan anak keong dapat tumbuh dengan maksimal karena berfungsi sebagai pakan alami yang baik untuk larva/benih ikan nila.

3.Memasukan Benih Ikan
Tingkat kepadatan ikan/m2 yang baik adalah 30 – 50 ekor/m2 jangan lebih dari 50 ekor karena itu sudah maksimal, jangan terlalu jarang atau terlalu padat karena tidak bagus.
Jadi hitungannya, contoh luas kolam anda 500 m2 * 40 = 20.000 jadi anda tanam benih ikan sebanyak 20.000 ribu ekor. Perlu anda perhatikan kembali sebelum memasukan benih ikan sehari sebelumnya coba anda periksa warna air kolam apakah sudah hijau bening/transfaran itu sudah bagus, selanjutnya periksa juga apakah air masih berbau tidak sedap atau sudah tidak berbau? Kalau sudah tidak berbau berarti kolam sudah siap dimasukan benih ikan,sedangkan kalau masih berbau tunggu beberapa hari lagi sampai tidak tercium bau apa – apa karena kolam yang airnya masih berbau itu tanda dari kandungan amoniak yang masih tinggi dan kalau anda memaksa untuk dimasukan ,benih ikan akan mati (banyak yang mati).

4. Pemberian Pakan Ikan
Proses pemberian pakan saat pertama kali anda lakukan adalah setelah 10 hari benih ikan nila di masukan atau ketika benih ikan mulai muncul di permukaan air.
Jadi perhari anda harus memberi pakan sebanyak 32 kilo di bagi 3 – 4 kali pemberian pakan. jadwal pemberikan pakan sebaiknya di mulai jam 8 – 9 pagi atau pada saat air kolam mulai terasa hangat. Jangan lakukan pemberian pakan di air kolam yang masih dingin karena ikan tidak akan memakannya sehingga banyak pakan yang terbuang.

5.Pemanenan
Dalam pemanenan ikan ada 2 tahap yang perlu diperhatikan,yaitu :
· Penjebakan
· Penyimpanan ikan
NB: sebaiknya lakukan pengepakan pada sore hari atau subuh. (in)

Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit dalam budidaya pembesaran ikan air tawar sering kali menjadi kendala utama yang merugikan petani. Hal ini juga bisa terjadi pada budidaya ikan nila. Untuk itu, kita harus mengetahui jenis-jenis penyakit maupun gangguan hama sehingga kita sesegera mungkin dapat mencegahnya.
HAMA
a) Bebeasan (Notonecta)
Hama ini cuuku berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: tuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
b) Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
c) Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering kontrol telur yang mengapung, tangkap dan buang hidup-hidup.
d) Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
e) Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
f) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

PENYAKIT
a) Penyakit pada kulit
Gejala: pada bagian tertentu berwarna merah, berubah warna dan tubuh berlendir.
Pengendalian:
Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
b) Penyakit pada insang
Gejala: tutup insang bengkak, Lembar insang pucat/keputihan.
Pengendalian
Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
c) Penyakit pada organ dalam
Gejala: perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak gesit.
Pengendalian:
Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %. (in)

Close Ads X
Close Ads X