BI Dorong Pengembangan Kopi Simalungun

Pematangsiantar | Jurnal Asia
Bank Indonesia kantor perwakilan Pematangsiantar, Sumatera Utara, konsisten memberikan dorongan kepada petani kopi di Kabupaten Simalungun untuk mengembangkan produksi hasil panen.
“Bukan hanya menjadi bahan mentah, ada nilai tambahnya supaya harga jual lebih tinggi,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar, Elly Tjan, Senin, saat menghadiri acara Participant Of Starbuck Origin Experience 2015 dengan Kelompok Petani Kopi Namanis Sinaman, di Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Pada kegiatan kunjungan 50 partisipan Starbuck dari berbagai negara ini, BI menyumbangkan satu unit Coffe Huller Machine (mesin pengupas kulit ari kopi) kepada kelompok ini untuk memudahkan proses produksi.

“Jual kopi mentah (berbentuk buah dengan kulit) lebih murah dibandingkan sudah pelepasan kulit. Ini yang bisa kita (BI) lakukan membantu nilai tambah pada hasil tanaman padi,” kata Elly.

BI, kata Elly, telah melakukan pembinaan untuk pengembangan kewirausahaan kelompok tani kopi ini dengan memberikan fasilitas mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan manajemen usaha.
“Kita perkuat sistem manajemen dan enterpreneurship, supaya memiliki daya saing dengan tujuan besarnya memperkuat ekspor Indonesia ke dunia,” kata Elly.

Ketua Kelompok Tani Kopi Namanis Sinaman, Ludiantoni Damanik mengatakan, dunia telah mengakui citarasa tanaman kopi yang dikelola kelompoknya. “Hanya saja kami mempunyai kelemahan pada teknologi pascapanen, sehingga belum mampu menjual bahan kopi jadi. Begitupun harga jual kopi organik kami, tiga kali kopi yang dikelola secara konvensional,” kata Ludiantoni.
Ludiantoni berharap BI dan pemerintah kabupaten membantu mereka atau menunjukkan cara untuk memperoleh teknologi pascapanen tersebut. (ant)

Close Ads X
Close Ads X