Bekraf Ajak Pengusaha Kuliner Gabung di FSI

Medan – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengajak para pengusaha rintisan (startup) kuliner untuk bergabung di Food Startup Indonesia (FSI). Melalui platform ini diharapkan membuka peluang untuk memperluas network, scale up sekaligus menarik minat investor dengan pitching.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, era ekonomi kreatif akan menjadi masa depan ekonomi Indonesia. Negara tidak bisa mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) untuk menopang perekonomian karena jika dipergunakan secara terus menerus, tidak dapat diperbaharui dan akan habis.

“Akan sangat menderita sebuah negara jika mengandalkan SDA saja. Karena itu, kita akan menggali kreatifitas Sumbet Daya Manusia (SDM) untuk membangun daya saing dalam memajukan ekonomi Indonesia,” katanya diacara sosialisa FSI di Medan, Selasa (13/2).

Ia merinci, sektor kuliner, fashion, kriya (kerajinan tangan) menjadi tiga sub sektor unggulan di ekonomi kreatif Indonesia. Kuliner sendiri menyumbang sekitar 43 persen, fashion 18 persen dan 16 persen untuk sektor kriya.

Bekraf, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan untuk menyadari betapa pentingnya upaya bersama mendorong sektor ekonomi kreatif. Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi FSI di 10 wilayah dengan harapan pemerataan informasi startup. “Kami ingin mencari startup dibidang makanan yang siap untuk membawa bisnis kuliner di pentas global. Mereka harus memiliki visi yang cukup besar karena di platform ini akan ada investor yang akan bertemu,” tuturnya.

Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Syaifullah mengatakan, Medan merupakan kota pertama dari 10 kota yang akan dikunjungi Bekraf. Di Februari dan Maret nanti akan menyusul 9 kota lainnya yakni Bandung, Belitung, Makkasar, Semarang, Banjarmasin, Malang, Yogyakarta, Surabaya dan Mataram.

“Bekraf memberikan informasi lebih lanjut tentang FSI 2018 terhadap peningkatan kapasitas pelaku dan bagaimana agar dapat terpilih masuk Demiday FSI 2018 di Surabaya pada 27 Juli-1 Agustus nantinya,” tandasnya.

(netty)

Close Ads X
Close Ads X