Jakarta | Jurnal Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (27/1), ditutup terangkat sebesar 17,12 poin atau 0,33 persen ke posisi 5.277,14. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik sebesar 3,06 poin atau 0,34 persen ke posisi 916,09. Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan IHSG bergerak menguat, terjadi di tengah berbagai sentimen negatif dari dalam negeri dimana pelaku pasar masih memasukkan perselisihan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagai pertimbangan investasi.“Beberapa pejabat KPK telah dilaporkan ke kepolisian, pasar masih mencermati perkembangannya,” katanya.
Namun di sisi lain, menurut dia, bursa regional termasuk IHSG BEI masih mendapat angin segar dari stimulus Eropa dan berita dari Yunani, dimana partai pemenang Pemilu yaitu Partai Syriza akan menegosiasikan ulang kesepakatan utangnya dengan para pemimpin internasional.“Hal itu menguburkan kemungkinan Yunani akan keluar dari negara-negara kawasan Euro,” katanya.
Ia menambahkan, pada perdagangan saham, Selasa (27/1), investor asing juga masih mencatatkan beli bersih (foreign net buy) sekitar Rp647,527 miliar, kondisi itu menjadi salah satu penopang indeks BEI.“Pada besok (Rabu, 28/1), kami proyeksikan indeks BEI akan bergerak pada kisaran 5.240-5.300 poin,” katanya.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menambahkan sentimen KPK-Polri membuat laju penguatan IHSG BEI cenderung tertahan. Diharapkan, pelaku pasar saham tidak terlalu terpengaruh karena sentimen itu hanya bersifat jangka pendek.“Sentimen selanjutnya investor akan mencermati laporan keuangan tahunan emiten periode 2014.
Sejauh ini, ekspektasinya masih positif,” katanya. Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 223.384 kali dengan volume mencapai 4,07 miliar lembar saham senilai Rp4,95 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 196 saham, yang melemah 112 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 95 saham.
(ant)