11 Emiten dapat Peringatan

DAPAT PERINGATAN. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk mendapat peringatan tertulis III dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena dinilai lambat menyampaikan laporan keuangan kuartal pertama 2013.
DAPAT PERINGATAN. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk mendapat peringatan tertulis III dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena dinilai lambat menyampaikan laporan keuangan
kuartal pertama 2013.

Jakarta | Jurnal Asia

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan tertulis kepada 11 emiten, Selasa (9/7). Emiten-emiten ini terlambat menyampaikan laporan keuangan kuartal pertama 2013.

Sebagian besar emiten mendapatkan peringatan tertulis III ditambah denda Rp150 juta. Sisanya diberi peringatan tertulis II dan denda Rp50 juta, dan peringatan tertulis I.

Emiten yang mendapat peringatan tertulis III adalah PT Atlas Resources Tbk, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, PT Davomas Abadi Tbk, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, PT Bakrieland Development Tbk, PT Dayaindo Resources International Tbk, PT Permata Prima Sakti Tbk, dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.

Emiten yang mendapatkan peringatan tertulis II dan denda Rp50 juta adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk. Emiten yang mendapat peringatan tertulis I yaitu PT Berau Coal Energy Tbk, dan PT Energi Mega Persada Tbk.

23 Perusahaan Resmi Catat Saham Selama 2013 sebanyak 23 perusahaan resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, sehingga target penawaran umum saham perdana (IPO) sebanyak 30 perusahaan optimis tercapai.

“Tahun ini sudah ada sebanyak 23 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI, kami optimis target 30 perusahaan dapat tercapai,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen di Jakarta, Selasa (9/7).

Ia menambahkan, cukup maraknya pelaksanaan IPO merupakan salah satu petanda positif bahwa industri pasar modal masih memiliki ruang pertumbuhan ke depannya.

“Sejauh ini pasar modal masih dapat menahan sentimen negatif terutama dari global,” kata Hoesen.

Ia mengharapkan pada perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya di pasar modal dapat turut memberikan kontribusi pertumbuhan bagi pasar modal Indonesia.

Pada Selasa (9/7) terdapat dua perusahaan yang mencatatkan sahamnya, yakni PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) dan PT Bank Mitraniaga (NAGA).

Sementara itu, Direktur Utama Cipaganti Citra Graha, Andianto Setiabudi mengatakan, perusahaan telah resmi melepas sahamnya sebanyak 361,11 juta lembar atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan target dana yang diperoleh sekitar Rp69 miliar.

Menurut dia, perolehan dana itu masih terlalu kecil jika melihat kebutuhan dana ekspansi usaha perusahaan pada tahun ini, sehingga perseroan merencanakan untuk kembali melepas sahamnya ke publik guna mendapatkan dana untuk ekspansi.

“Awalnya kami ingin melepas sahamnya sebanyak 40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, namun melihat kondisi pasar domestik yang masih lesu dan perekonomian global yang masih tak menentu, jadi kami mengecilkan porsi pelepasan saham ke publik menjadi hanya 10 persen,” katanya.

Saham CPGT dibuka naik 1,58 persen menjadi Rp194 dari harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp190 per saham. CPGT sempat berada di level tertinggi di posisi Rp200 per lembar saham.

Sementara, saham NAGA dibuka naik 69,44 persen menjadi Rp305 per saham dibanding posisi sebelumnya di posisi Rp180 per lembar saham. (rol/Ant)

Close Ads X
Close Ads X