Meski Ada Temuan Kutu dan Lintah | Pemkab Simalungun Nyatakan Aman Mandi di Danau Toba

Pengendara mobil turun dari Kapal Tao Toba dari Pulau Samosir setibanya di Pelabuhan Ajibata Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (7/9). Kapal Tao Toba merupakan sarana transportasi yang dapat mengangkut kendaraan mobil dan truk yang akan menyeberang dari Parapat ke Pulau Samosir, dengan jadwal penyeberangan lima kali pulang dan pergi per hari. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/foc/16.

Simalungun – Pemerintah Kabupaten Si­ma­lu­ngun, Sumatera Utara, tokoh mas­yarakat dan pelaku pariwisata di Kota Parapat, Minggu (19/2), mengklarifikasi pemberitaan negatif tentang Danau Toba.

Mereka juga menyesalkan pem­beritaan di sejumlah media massa yang menyebutkan perairan Danau Toba di kawasan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon tercemar binatang air yang membahayakan bagi wisatawan yang berenang di danau.

Camat Girsang Sipangan Bolon James Andohar Siahaan me­njelaskan, sejauh ini pemerintah kecamatan sudah berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk melakukan penelitian.

Camat mengatakan, pada pekan ini banyak wisatawan yang mandi-mandi di perairan Danau Toba wilayah Parapat, dan tidak ada yang mengeluh diserang lintah atau binatang apapun. James juga membantah adanya korban akibat lintah dan cacing di Parapat, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parapat.

Direktur RSUD Parapat Edwin Simanjuntak memastikan tenaga pihaknya tidak pernah menangani pasien yang diakibatkan lintah atau binatang air lainnya setelah mandi di perairan Danau Toba.

Tokoh masyarakat Parapat M­ansur Purba mengatakan, pem­be­ritaan itu bisa merusak citra Danau Toba dan merusak pe­re­ko­nomian masyarakat Parapat yang selama ini hidup dari sektor pa­ri­wisata “Jika tidak diklarifikasi tentu berdampak pada menurunnya ting­kat kunjungan ke Danau Toba,” kata anggota DPRD Simalungun dari Par­tai Demokrat itu.

Mansur berharap kedepan jika ditemukan adanya binatang air seperti lintah atau cacing atau binatang lainnya di Danau Toba, untuk tidak langsung disebutkan seluruh perairan danau tercemar.

Apalagi pemberitaan yang me­nye­butkan adanya binatang air yang membahayakan di Danau Toba tidak disertai dengan pernyataan dari ahli atau pejabat daerah setempat, kata Mansur. (ant)

Close Ads X
Close Ads X