Mensos: PKH Paling Efektif Turunkan Angka Kemiskinan

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama Wakil Direktur BNI Suprajanto (kiri) menyerahkan secara simbolis Kartu Keluarga Sejahtera kepada warga penerima manfaat di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (17/1). Kementerian Sosial bekerja sama dengan BNI dan Perum Bulog meluncurkan layanan e-Warong Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama atau e-Warong KUBE yang merupakan komitmen dalam mengentaskan kemiskinan melalui sinergi Program Keluarga Harapan (PKH) dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww/17.

Jakarta – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan Program Keluarga Harapan (PKH) telah menunjukkan kinerja sebagai program sosial yang paling efek­­tif dalam menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan.

“Kami optimistis jumlah pen­­duduk miskin akan semakin turun di tahun-tahun yang akan datang,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa(17/1).

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga bulan September 2016, jumlah pen­­duduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,76 juta orang (10,70 persen), berkurang sebesar 0,25 juta orang diban­­dingkan dengan kondisi Maret 2016 yang sebesar 28,01 juta orang (10,86 persen).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 7,79 persen, tu­­run menjadi 7,73 persen pada September 2016. Demikian pula persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 14,11 persen pada Maret 2016 menjadi 13,96 persen pada September 2016.

“Artinya ada penurunan se­­kitar 250.000 penduduk miskin di Indonesia. Data dari BPS tersebut akan menjadi referensi bagi banyak kementerian serta daerah,” kata Mensos.

Sebelumnya, tambah Khofifah, Maret 2016 lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia seba­­nyak 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016, berkurang dibanding September 2015 yang tercatat 28,51 juta orang atau 11,13 persen. Penurunan men­capai 500.000 penduduk miskin.

Khofifah menerangkan dam­­pak positif lain dari PKH adalah adanya 600 ribu keluarga penerima manfaat yang telah “lepas” dari status miskin menjadi sejahtera. Ratusan ribu keluarga tersebut kemudian dirujuk ke program pemberdayaan lainnya.

Pemerintah melalui Ke­men­­terian Sosial tengah gen­car melakukan percepatan pe­ngentasan kemiskinan di selu­ruh wilayah Indonesia dengan mengintegrasikan bantuan sosial dan subsidi dalam satu kartu keluarga sejahtera (KKS).

Kartu tersebut memiliki fitur uang elektronik dan tabungan sehingga bisa menampung ban­sos PKH, Pangan, Subsidi LPG 3Kg, dan subsidi listrik. Dalam menyalurkan bantuan sosial nontunai, Kemensos bekerja sama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara).

“Ada enam juta keluarga pe­nerima manfaat PKH di Indonesia. Tahun ini, 3 juta keluarga ditar­getkan bermigrasi ke bantuan sosial non tunai,” tambah dia.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X