BUMDes untuk Percepat Ekonomi Desa

 

Nusa Dua | Jurnal Asia

Pembangunan desa menjadi fokus bersama di negara berkembang. Inovasi berbasis kearifan lokal menjadi salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah perdesaan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, salah satu cara memanfaatkan solusi lokal un­tuk mempercepat pembangunan eko­nomi lokal yaitu dengan pem­ben­­tukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

BUMDes diharapkan dapat menjadi lembaga ekonomi yang menjadi kunci untuk memicu pergerakan ekonomi desa ke depan.

“Di dalamnya terdapat aspek pemberdayaan secara utuh, tidak hanya pemberdayaan ekonomi, melainkan juga pembangunan kelembagaan, penguatan kapasitas SDM dan menajerial, pengembangan jejaring ekonomi dan hilirisasi ekonomi,” tutur Anwar saat menjadi panelis pada acara Four High-Level Meeting on Country-Led Knowledge Sharing (HLM CKS) 4 “Local Innovation as a Driver for Global Development” di Nusa Dua, Bali, Senin (15/10) lalu, seperti dalam siaran persnya.

Anwar menambahkan, jumlah BUMDes meningkat signifikan. Pada akhir 2014, jumlah BUMDes hanya 1.022, namun hingga akhir tahun 2017 meningkat drastis menjadi 39.149 BUMDes. Kemudian pada 2018 ini tercatat sekitar 56 persen desa telah memiliki BUMDes.

Dia menilai, hal itu disebabkan antusiasme desa meningkat dan BUMDes menjadi salah satu program prioritas penggunaan dana desa. Meski demikian masih ada BUMDes yang belum efisien.

“Apa yang membuat belum efisien? Mungkin tidak didukung oleh SDM yang mumpuni. Sebagai solusi kami memiliki pendekatan dalam mendidik desa melalui Akademi Desa 4.0. Kami coba latih desa dari aspek pembangunan desa termasuk BUMDes-nya. Bursa Inovasi Desa juga menjadi media untuk saling bertukar informasi,” lanjutnya. (rep-van)

Close Ads X
Close Ads X