Tahukah Anda, Bagaimana Lebah Memilih Ratu?

Di sebuah koloni lebah, Anda akan selalu melihat satu ratu yang memiliki ukuran paling besar dan berkuasa. Tugasnya adalah kawin dengan para pejantan dan menghasilkan banyak telur. Namun bagaimanakah seekor lebah bisa menjadi ratu dalam sarangnya?

Menurut berbagai sumber yang dihimpun Okezone, beragam alasan menjadi penyebab seorang ratu harus dipilih. Misalnya, ratu yang sebelumnya sudah tua, menghilang, atau mati. Koloni ini juga harus memilih ratu baru ketika mereka ingin membuat koloni baru karena sarang mereka terlalu padat.

Ratu baru biasanya dipilih dari salah satu telur ratu yang berusia minimal tiga hari. Mereka akan diberi cairan khusus yang disebut royal jelly. Cairan ini berguna untuk membuat calon ratu memiliki ukuran yang lebih besar dan mampu menjalankan tugasnya. Royal jelly juga biasa dimanfaatkan manusia untuk tujuan pengobatan maupun kesehatan.

Namun selain cairan itu, para lebah juga bisa memilih mitokondria yang memiliki struktur untuk memproduksi energi untuk sel. Dalam larva calon ratu, terdapat protein yang memperkuat metabolisme karbohidrat dan energi serta membuat mereka jauh lebih aktif daripada lebah pekerja.

“Hal ini menunjukkan protein yang dibawa calon ratu memperkuat metabolisme yang memiliki peran signifikan dalam proses penentuan kasta,” demikian terang peneliti yang melakukan penelitian ini bersama Jianke Li dari China.

Dengan kata lain, ratu lebah tidak menjadi ratu karena mereka sekadar memakan royal jelly. Namun, mereka dilahirkan dengan metabolisme yang dirancang untuk mengonsumsinya. Dengan demikian, ratu lebah mampu hidup lebih lama dari para pekerja yang umumnya hidup 6-7 pekan saja.
(ozc)

Close Ads X
Close Ads X