Roket yang diluncurkan hari Sabtu sudah dimodifikasi sebagai respon atas kecelakaan bulan September, termasuk tabung helium yang dirancang ulang.
Perusahaan swasta penjelajah antariksa SpaceX berhasil meluncurkan roket pertamanya sejak ledakan roket di landasan peluncuran September lalu.
SpaceX meluncurkan roket itu ke luar angkasa hari Sabtu (14/1) dari pangkalan angkatan udara Vandenberg, California, dan berhasil menuntaskan mekanisme tahap pertamanya dan mendarat di Pasifik. Ini langkah penting dalam pembuatan komponen roket yang bisa digunakan kembali.
Perusahaan itu berharap dapat mengurangi biaya perjalanan antariksa di masa depan dengan membuat sistem yang bisa diandalkan dalam mengambil dan menggunakan kembali roket peluncuran untuk misi berikutnya.
Roket Falcon 9 lepas landas Sabtu pagi dengan membawa 10 satelit komunikasi untuk ditempatkan di orbit sebelum kembali ke Bumi. Bagian tahap pertama roket itu mendarat di sebuah tongkang di Samudera Pasifik sekitar delapan menit setelah lepas landas.
Tahun lalu Falcon 9 meledak di landasan peluncuran di Florida dalam uji sebelum peluncuran. Menurut penyidik, tangki helium yang meledak di dalam tangki oksigen cair memicu ledakan itu.
Roket yang diluncurkan hari Sabtu sudah dimodifikasi sebagai respon atas kecelakaan itu, termasuk tabung helium yang dirancang ulang. SpaceX juga telah menyesuaikan prosedur pengisian bahan bakarnya untuk meminimalkan bahaya.
SpaceX adalah perusahaan swasta yang diharapkan mulai mengangkut astronot AS ke antariksa tahun depan, selain rencana tahun depan untuk meluncurkan pesawat antariksa ke planet Mars. Perusahaan itu memiliki sekitar 70 misi yang mengantre diluncurkan, dengan total nilai US$10 miliar. (voa)