Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Penanganan Bencana

Foto aerial pencarian korban di bawah reruntuhan Masjid Jamiul Jamaah yang rusak akibat gempa bumi di Bangsal, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). BPBD Lombok Utara mencatat berdasarkan laporan dari kecamatan setempat bahwa data sementara jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di daerah itu mencapai 347 orang. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc/18.

Kecerdasan buatan (AI) diklaim bisa membantu membenahi penanganan bencana alam. Country Manager IBM Tan Wijaya Wijaya menjelaskan penerapan AI ini bisa membuat pendistribusian bantuan makanan maupun obat-obatan tepat sasaran dan cepat.

“Contoh saat Tsunami Aceh, daerah yang paling rusak itu di pedalaman. Tapi suplai atau lgositik bantuan itu lebih banyak di tepi pantai. AI kami memungkinkan untuk melakukan inventaris di mana logistik yang harus disebarkan, yakni ke daerah yang paling membutuhkan yang membutuhkan,” kata Wijaya ketika ditemui dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/9).

Selain untuk memprediksi bencana alam dan distribusi bantuan, menurut Wijaya kecerdasan buatan juga bisa memberikan informasi mengenai prediksi cuaca dan potensi bencana akibat perubahan atau cuaca ekstrim.

“Di Rio de Janeiro Brazil kami menerapkan AI untuk membaca cuaca lebih cepat. Karakteristiknya kota ini mudah terjadi bencana banjir kalau terjadi hujan besar,” tuturnya.

Wijaya juga mengatakan saat bencana alam, hal yang paling rumit adalah mencari sanak saudara di tengah-tengah kondisi bencana alam tersebut. Wijaya mengatakan AI yang tersambung dengan cloud bisa memudahkan pencarian ini karena data base terintegrasi.

“Saat bencana yang jadi masalah bagi semua orang adalah menemukan keluarga. Masing masing tidak akan ketemu kalau mencari dengan manual. Yang kita lakukan adalah cukup masukkan lokasi ke komputer. Lalu bisa menemukan orang tersebut lewat komputer,” ujar Wijaya.

Berdasarkan situs IBM, IBM memiliki program insiatif untuk menanggulangi bencana alam. Inisiatif ini dinamakan Call for Codes.

Call For Codes mengajak pengembang untuk membuat aplikasi berbasis AI untuk persiapan menghadapi bencana alam. Misalnya pengembang bisa membuat aplikasi yang menggunakan data ramalan cuaca dan sistem informasi berantai untuk memperingatkan apotek lokal ketika diramalkan akan terjadi bencana berdasarkan data cuaca itu.

Peringatan ini akan membuat apotek bisa meningkatkan suplai obat-obatan, air dan keperluan logistik untuk menghadapi bencana. Aplikasi ini juga bisa membaca daerah mana yang terkena dampak paling besar sehingga bantuan logistik bisa tepat sasaran. (cnn/hut)

Close Ads X
Close Ads X