Song Hye Kyo | Sebarkan Pamflet Sejarah Korea

Song Hye Kyo tak henti membuat publik berdecak kagum padanya. Tak hanya cantik dan baik hati, calon istri Song Joong Ki ini ternyata juga mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.

Selasa (15/8), di hari Kemerdekaan Korea Selatan, Song Hye Kyo membagikan pamflet gratis berisi sejarah Negeri Ginseng. Secara spesifik pamflet tersebut berisi tentang monumen-monumen sejarah Korea yang berada di Kyoto, Jepang.

Hye Kyo bekerja sama dengan profesor Seo Kyung Duk dari Sungshin Women University untuk membuat pamflet tersebut. Harapannya, pamflet yang ditujukan untuk para turis itu akan bisa memberikan informasi tentang sejarah Korea yang ada di Jepang, khususnya daerah Kyoto kepada para pengunjung wisata tempat-tempat wisata di sana.

Pamflet berjudul “Cerita Sejarah Kita di Luar Negeri: Edisi Kyoto” itu dicetak hingga 10 ribu lembar. Selain berisi informasi tentang tempat-tempat yang mengandung sejarah dan budaya Korea di Kyoto seperti Tanpa Manganese Memorial Hall, Koryo Museum, dan Mimizuka, pamflet tersebut juga dilengkapi petunjuk arah serta penginapan yang tentunya berguna bagi turis.

“Layak sekali menghabiskan seperempat hari mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan sejarah Korea selagi para wisatawan mengunjungi tempat-tempat terkenal di Kyoto. Aku ingin memberikan informasi gratis kepada turis di tempat-tempat itu, sehingga aku membuat buku petunjuk ini,” ujar Profesor Seo

Song Hye Kyo sendiri yang bertindak sebagai penyandang dana merasa senang bisa membantu mengenalkan Korea dan sejarahnya kepada dunia. Bintang The Winter, the Wind Blows ini berharap wisatawan asing akan lebih tertarik lagi pada tempat-tempat bersejarah Korea lewat pamflet yang disponsorinya itu.

“Aku berharap buku panduan Korea ini akan membantu turis-turis Korea yang mengunjungi Kyoro. Aku juga berharap ini akan bisa membuat wisatawan menjadi lebih tertarik pada situs bersejarah Korea,” kata Song Hye Kyo.

Ini bukanlah pertama kalinya Hye Kyo bekerja sama dengan Profesor Seo untuk memproduksi pamflet atau buku panduan sejarah Korea.

Maret lalu, mereka juga mencetak 10 ribu copy buku panduang edisi Tokyo yang diproduksi dalam rangka memperingati Gerakan 1 Maret, yakni peringatan gerakan perlawanan pertama Korea pada kolonialisasi Jepang di tahun 1919. (oz)

Close Ads X
Close Ads X