Ponsel ZTE Terancam ‘Kiamat’

ZTE sedang menghadapi masalah berat di mana Departemen Perdagangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi produsen asal Tiongkok itu tidak boleh menggunakan teknologi AS dalam 7 tahun ke depan. Ponsel produksi ZTE pun terancam tumbang.

ZTE kena sanksi karena dianggap andil dalam menjual teknologi AS ke negara yang mereka cekal seperti Iran. Hukuman yang dijatuhkan pun bisa menimbulkan kerugian tinggi bagi ZTE karena banyak teknologi di produk mereka mengandalkan pasokan dari perusahaan asal Amerika Serikat.

Setelah dilarang menggunakan teknologi Qualcomm seperti prosesor Snapdragon, ZTE juga terancam dilarang memakai sistem operasi Android. Jika terjadi, ZTE dipastikan pusing tujuh keliling karena saat ini, tidak ada alternatif Android yang sepadan.

“Android dipakai dalam porsi besar di pasar ponsel, dengan beberapa sumber mengatakan market share-nya hampir tiga perempat dan sisanya Apple iOS,” sebut Mark Jansen, kolumnis teknologi di Digital Trends .

“Seandainya ZTE kehilangan akses pada Android, hanya ada sedikit pilihan, lagipula OS di luar iOS dan Android hanya memiliki 1,5% market share. ZTE bisa saja memakai Tizen dari Samsung, tapi OS inipun terbatas aplikasi dan jangkauannya,” papar dia.

Windows Mobile dari Microsoft juga dapat menjadi alternatif, tapi lagi-lagi popularitasnya sangat jauh di bawah Android. Maka bisa diprediksi bisnis ponsel ZTE bakal kelimpungan tanpa Android.

ZTE mengapalkan sekitar 46,4 juta smartphone tahun lalu, menjadikan mereka produsen ponsel Android terbesar nomor 7 di dunia. Dengan jumlah konsumen cukup besar ini, tentu sedikit banyak Google juga bakal merugi jika ZTE dilarang menggunakan OS Android miliknya.

(dtn/nas)

Close Ads X
Close Ads X