Penjualan Turun Drastis, Sejumlah Pedagang di Berastagi “Menjerit”

Penjual pakaian bekas di Berastagi sepi pembeli.Herman

 

Karo | Jurnal Asia
Sejumlah pedagang di Berastagi “menjerit” salah satunya pedagang pakaian bekas. Itu dikarena terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang sangat signifikan akibat merebaknya virus corona (Covid-19).

Seorang pedagang monza, Sam Ujung (37) warga gang Rukun kelurahan Gundaling II, mengatakan, tempat jualannya sangat sepi dibanding hari biasanya. Bahkan penjualan nyaris tidak ada sama sekali.

Baca Juga : Update 10 April, Jumlah Pasien Positif Covid-19 Bertambah Menjadi 89 Orang di Sumut

“Sejak ramainya pemberitaan corona ini banyak para pedagang mengeluhkan terjadinya penurunan. Saat ini, kami para pedagang khususnya baju bekas sangat merugi karena tidak adanya konsumen,” katanya, Jumat (10/4/2020).

Menurutnya, pengeluaran dan pemasukan sudah tidak seimbang lagi. Sebab, penurunan daya beli masyarakat hampir 80 persen lebih katanya.

Selain pedagang monza yang berada di Pusat Pasar Berastagi, dampak virus corona juga dirasakan pedagang sayuran di pasar tradisional Kelurahan Tambak Lau Mulgap II Berastagi. Para pedagang sayur yang kebanyakan datang dari Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang juga mengatakan penjualan menurun.

“Para pembeli yang datang ke pasar tradisional ini sangat berkurang. Alhasil kebanyakan sayur yang dibawa untuk dijual terpaksa kadang harus terbuang,” ucap Layasina Sembiring (30)

Ia berharap semoga Covid 19 ini cepat berlalu agar nanti menjelang bulan puasa bisa pulih sehingga perekonomian kembali normal.

Pantauan Jurnal Asia di sejumlah pertokoan disepanjang Jalan Veteran Berastagi terlihat aktivitas pedagang lenggang. Biasa juga menjelang sore tampak terlihat para pedagang kuliner pasar kaget Berastagi sudah berjejer menjajakan berbagai makanan dan minuman tapi saat ini masih tutup.(Herman)

 

Close Ads X
Close Ads X