Pemerintah Subsidi Langsung Gas 3 Kg Bakal Rp45 Ribu

Warga membeli gas elpiji ketika digelar operasi pasar elpiji 3kg, di Binjai, Sumatera Utara, Kamis (5/3).
Jakarta | Jurnal Asia
Harga gas Elpiji subsidi 3 kilogram (kg) berpotensi naik menjadi sekira Rp42 hingga Rp45 ribu per tabung. Kenaikan harga ini tidak terlepas dari rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tengah mengkaji penerapan subsidi langsung.

Nantinya subsidi tersebut akan diberikan langsung melalui kartu yang berisi dana yang dapat diisi ulang setiap bulan.“Semua harga (Elpiji) di pasar sama, tanpa subsidi. Mau yang 12 kg atau 3 kg. Tetapi yang miskin ada kartu diskonnya. Sekarang yang sekarang 12 kg itu Rp134 ribu, berarti sekitar Rp12 ribu per kg,” ucap Pelaksana Tugas Dirjen Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/3).

Wiratmaja menambahkan, kartu subsidi Elpiji tersebut nantinya tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai. Kartu tersebut akan berisi Rp42 ribu hingga Rp45 ribu atau untuk 5 kg Elpiji.
“Tiap bulan di transfer dana, tapi dana itu enggak boleh dalam cash. Pada saat membeli gas Elpiji, jadi khusus untuk Elpiji,” tukasnya.

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman menjelaskan, kebijakan ini pada dasarnya memang bertujuan agar pemberian subsidi dari pemerintah ini tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Jadi 3 kg harus diselesaikan cepat, yang penting arah kebijakannya adalah nomor satu harus sampai pada subsidi langsung pada masyarakat, supaya orang pegang kartu pada waktunya, bisa dibelanjakan sehingga satu ketika harga Elpiji mesti tunggal. Supaya enggak terjadi seperti sekarang,” tegasnya.

Dilakukan Bertahap
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja menyatakan, saat ini tengah dilakukan uji coba (pilot projet) penerapan subsidi langsung gas Elpiji 3 kilogram (kg). Namun, jika berjalan dengan lancar, kebijakan tersebut akan dilakukan secara bertahap.

“Kalau hasilnya bagus, kita terapkan bertahap. Kita akan bikin pilot project untuk subsidi langsung. Tidak langsung semuanya dilaksanakan, kita pilih beberapa tempat,” ucap Wiratmaja di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/3).

Wiratmaja menambahkan, contoh daerah yang kini menjadi pilot project penerapan subsidi langsung adalah di Batam. Nantinya, pemerintah tidak serta-merta langsung menerapkan kebijakan ini.

“Ada tiga daerah yang diusulkan dalam kajian. Batam misalnya. Tentu kita akan lihat dulu kajiannya, tidak serta-merta langsung dipasang. Berbagai hal semua dipertimbangkan, yang penting subsidi ini tepat sasaran,” paparnya.

Menurut Wiratmaja, pilot project dilakukan selama dua bulan sebelum diputuskan oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji distribusi tertutup walaupun hal tersebut merumitkan.

“Mana yang paling bagus masih dikaji, masih ada waktu dua bulan untuk itu. Sedang dibahas berapa lama, nanti kita lihat. Tergantung wilayahnya sih, itu sedang dikaji, nanti kalau sudah final saya sampaikan, yang penting tujuannya tepat sasaran,” imbuhnya. Seperti yang diketahui, harga gas Elpiji subsidi 3 kg berpotensi naik menjadi sekira Rp42-Rp45 ribu per tabung dari sebelumnya Rp17-Rp19 ribu per tabung.

India Jadi Acuan Pembelian Elpiji Pakai Kartu
Walau masih dalam tahap kajian, pemerintah akan memberikan saldo subsidi sebesar Rp 42 ribu-Rp 45 ribu melalui kartu khusus masyarakat golongan kurang mampu.“Kalau dilihat memang cukup kompleks, tapi yang sudah berhasil itu di India. Di India itu dulu seperti kita ya subsidinya. Subsidi dan tidak subsidi bedanya jauh, Orang yang beli elpiji antre panjang sampai ratusan meter. Tapi begitu menggunakan skema subsidi langsung, di sana tidak ada lagi antrean,” kata Wiratmaja.

Wiratmaja menuturkan, pihaknya tengah fokus pula melakukan kajian di bidang pengawasan. Ia tidak mau kartu yang akan dibagikan ke golongan tidak mampu nantinya salah sasaran.
“Kita sedang kaji (pengawasannya). Jangan sampai ada agen atau pangkalan bisa beli kartu itu. Nanti dicaloin. (Solusi sementara) Pasti kerjasama perbankan. Mungkin pos. Itu yang sedang dikaji,” ujar Wiratmaja.

Dengan penerapan kebijakan ini, Wiratmaja menjelaskan, harga elpiji 3 kg dan 12 kg akan sesuai dengan harga keekonomiannya. Bila membeli menggunakan kartu, baru mendapat potongan harga. Pihaknya juga akan berusaha skema ini bisa disinkronisasikan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera. (mtv/oz/ant)

Close Ads X
Close Ads X