Mie Hokkien Udang Fukau Nan Memukau

Tak banyak orang muda yang mencoba mempertahankan resep masakan tradisional leluhurnya. Apalagi di tengah-tengah persaingan bisnis kuliner yang makin kompetitif saat ini. Salah satu resep masakan tradisional itu adalah Mie Hokkien Udang Fu Kau.

Berdiri kokoh sejak tahun 60-an di Jalan Surabaya,Medan—menyatu dengan Kedai Kopi Lie Hok Cui saat itu—sejak setahun lalu, Mie Hokkien Udang Fu Kau, mencoba mandiri dengan membuka usaha di Jalan Semarang Simpang Jalan Andalas No.24/83 Medan.

“Umur usaha Mie Hokkien Udang Fu Kau sudah memasuki generasi ketiga. Dulunya usaha ini dikelola kakek dan kemudian ayah. Saya adalah generasi ketiga,” kata Alberth, pengelola Mie Hokkien Udang Fu Kau, saat berbincang dengan kru Jurnal Asia, kemarin.

Mie Hokkien Udang Fu Kau adalah menu utama di kedai ini. Menu itu sekaligus diabadikan menjadi merek atau nama kedai tersebut.

Dengan mengandalkan Mie Kuning Hokkien olahan sendiri yang dipadu dengan daging udang, bakso udang, telur bebek kecap, irisan bakso ikan, irisan daging ayam, hepia berbahan udang, plus kuah dari kaldu udang yang kental, tentunya Anda bisa membayangkan bagaimana kelezatannya.

Tekstur mie kuning yang kenyal ketika bercampur dengan kuah kaldu udang yang gurih, akan makin nikmat disantap bersama bak pok, atau irisan lemak babi garing yang disajikan secara terpisah.

“Mie Hokkien Udang Fukau memang berbahan dasar utama daging udang berkualitas tinggi. Menu ini sama sekali tak dicampur dengan penyedap rasa dan sejak berdiri tahun enam puluhan, bahan dan rasa Mie Hokkien Udang Fu kau ini masih sama sampai sekarang. Kami tetap menjaga keaslian rasa dan resep mie warisan kakek ini. Jadi belum ada modifikasi resep sama sekali. Ini yang ingin kita pertahankan dan menjadi ciri khas Mie Hokkien Udang Fukau,” ungkap Alberth.

Pria berusia sekitar 35 tahun ini juga punya keinginan agar generasi muda saat ini tetap bisa menikmati dan tidak melupakan masakan atau makanan yang diolah dengan resep tradisional. Apalagi saat ini berbagai jenis kuliner modern hadir dan bersaing secara ketat di Kota Medan.

“Kita memang sedang membidik segmen pasar kaum muda saat ini. Tujuannya, agar generasi muda tidak melupakan resep tradisional warisan leluhurnya. Kita juga ingin menyampaikan pesan, bahwa masih ada usaha kuliner di Kota Medan yang tetap memelihara resep tradisional warisan leluhur dan wajib kita pertahankan,” paparnya.

Selain Mie Hokkien Udang Fukau, kedai mie ini juga menawarkan Mie Pangsit Udang. Mie Kuning Hokkien berukuran lebih ramping, dicampur dengan pangsit berbahan udang, irisan daging babi chasio, irisan daging ayam, dibubuhi dengan bawang goreng dan bawang hijau, plus kuah kental kaldu udang, dijamin akan mampu menggugah selera Anda secepat kilat.

Untuk menambah kenikmatan saat Anda bersantap, kedai ini menyajikan minuman khas, yakni juice kietna dan juice sawi nenas. Juice kietna berbahan dasar jeruk kesturi, memiliki rasa segar. Rasa asam, asin dan manis, akan menimbulkan sensasi tersendiri di lidah.

Nah, bagi penggemar kuliner non halal, rasanya Anda patut menjajal Mie Hokkien Udang Fukau untuk menambah khasanah atau pengalaman kuliner Anda. Kedai ini buka setiap hari sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.

Soal harga, untuk Mie Hokkien Udang Fukau, dibanderol Rp35.000,- per porsi, sedangkan Mie Pangsit Udang dipatok pada harga Rp30.000,- per porsi. Tentunya harga ini sepadan dengan rasa makanan yang Anda dapatkan.

Jika ingin membungkusnya, Mie Hokkien Udang Fukau akan dikemas dalam balutan daun pisang alias tidak memakai kemasan kertas atau sterofoam. Jadi tak perlu berlama-lama, silahkan berkunjung ke sana.
(luhut)

Close Ads X
Close Ads X