Final Piala Presiden Ricuh | 1081 Suporter Ditangkap

Petugas kepolisian menghalau sekelompok pemuda yang mencoba masuk ke dalam kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10). Sejumlah pemuda yang mengaku sebagai pendukung Persija Jakarta menolak pertandingan final Piala Presiden antara Persib melawan Sriwijaya FC yang diselenggarakan Di Stadion Utama Gelora Bung Karno. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/15
Petugas kepolisian menghalau sekelompok pemuda yang mencoba masuk ke dalam kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10). Sejumlah pemuda yang mengaku sebagai pendukung Persija Jakarta menolak pertandingan final Piala Presiden antara Persib melawan Sriwijaya FC yang diselenggarakan Di Stadion Utama Gelora Bung Karno. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/15

Jakarta | Jurnal Asia
Final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC diwarnai bentrok suporter. Mobil atau bus yang membawa bobotoh sapaan pendukung Persib Bandung dilempari dan dirusak para Jakmania. Peristiwa ini sangat merugikan pengusaha bus di Bandung.

‎Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengungkapkan, para suporter Persib dan Persija sudah sejak lama menjadi musuh bebuyutan. Mereka saling melakukan balas dendam di kandangnya, seperti aksi Jakmania jelang laga final Piala Presiden. Jakmania tak segan-segan menyerang bus bobotoh hingga rusak parah saat memasuki Jakarta.
“Walaupun tidak ada kaitannya dengan Organda Jakarta, tapi pengusaha bus sudah mengantisipasinya. Saya mendapat laporan, pengusaha bus di Bandung membatalkan ratusan kontrak carter bus dari suporter asal Bandung,” kata dia, Minggu (18/10).

Shafruhan mengatakan, alasan para pengusaha bus di Bandung memilih membatalkan kontrak carter bus karena takut atau khawatir armada mereka hancur terkena serangan Jakmania. Pasalnya, dia bilang, sudah ada 6 sampai 10 unit bus dari Bandung yang rusak parah akibat aksi brutal pendukung Persija itu.

“Banyak yang tidak mau nyarterin busnya daripada hancur. Tadinya memang sudah oke carter, tapi begitu mendengar ada 6 sampai 10 bus rusak, mereka membatalkan semuanya. Nah imbasnya massa yang brutal ini memberhentikan bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP),” jelasnya.

Diakui dia, pengusaha bus berhak membatalkan kontrak karena punya alasan kuat untuk itu, yakni karena situasi dan sudah ada bukti bahwa bus-bus yang disewa bobotoh dan viking rusak parah karena ulah Jakmania. Sebab, kerugian akibat kejadian tersebut murni ditanggung pengusaha bus.

“Kerugiannya memang belum kita itung, tapi ada ratusan juta rupiah karena itu bodi bus, kaca, dan lainnya rusak berat walaupun belum sampai dibakar. Jadi pengusaha perlu memperbaiki total bus itu pakai anggaran sendiri. Pengusaha yang nanggung, karena asuransi pun mana mau nanggung,” tutur Shafruhan.

Dia meminta agar seluruh aparat kepolisian dan keamanan dapat menindaktegas tindakan anarkis dari para suporter bola mengingat kejadian ini‎ akan berlangsung terus menerus.
“Jadi mesti ditertibkan, tidak bisa begini terus, wong mobil dinas polisi saja ikut jadi korban,” harapnya.

-714 Diamankan
Ratusan remaja sempat diamankan di Polda Metro Jaya menjelang pertandingan final Piala Presiden. Mereka berasal dari berbagai daerah dan sekolah. Sebagian orang tua mereka telah tiba di Polda Metro Jaya untuk menjemput pulang dan memberikan jaminan. Mereka pun menanti izin dari polisi untuk membawa anaknya pulang.

“Belum dibolehin pulang sama polisi. Takutnya di jalan malah jadi korban kalau ada yang rusuh-rusuh lagi,” ujar Dewi (40) di Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (18/10).

Menurut pengakuan Dewi, anaknya yang bernama Apriansyah (16), bukanlah suporter bola dari klub manapun. Justru Apri adalah atlet karate yang telah berlaga hingga tingkat nasional.
“Dia bukan anggota The Jak. Dia awalnya cuma izin main ke Monas pagi-pagi. Terus katanya diajak temannya ke GBK. Tapi dia nggak ribut,” katanya.

Apri dan ratusan remaja lainnya kini masih diberi pembinaan di salah satu ruangan di Polda Metro Jaya. Dewi tak keberatan dengan langkah polisi tersebut. “Iya nggak apa-apalah. Dia memang kadang suka bandel. Biar jadi pelajaran buat dia supaya nggak bandel lagi,” ujarnya.

Menurut Dewi, ia dan suami selalu memberikan pendidikan tegas kepada anaknya. Bahkan suaminya yang menurutnya adalah anggota TNI, kerap memukul Apri jika bandel. “Bapaknya sering pukul dia kalau lagi bandel. Tapi dia sebelumnya nggak pernah ikut-ikutan The Jak,” ujarnya.

Dewi kini masih setia menanti anaknya bersama beberapa orang tua lain. Dewi mengaku akan menanti anaknya di Polda hingga diberikan izin untuk pulang oleh polisi. Dari data dihimpun wartawan, sebanyak 714 yang diduga terlibat dalam kerusuhan di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, diamankan di Polda Metro Jaya. Sebagian besar dari mereka merupakan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania.

Mereka diamankan pascabentrokan di GBK, Minggu (18/10) siang. Bentrokan berawal ketika para The Jakmania bermasuk menyerang Bobotoh, suporter Persib Bandung, yang datang ke Senayan menyaksikan final Piala Presiden.

Ironisnya, kebanyakan dari mereka yang ditangkap masih berusia belasan tahun. Ada pula yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan remaja perempuan. Dari hasil penangkapan, polisi mengamankan sejumlah atribut The Jakmania dan ikat pinggang berkepala besi. Sementara, puluhan orangtua para remaja ini sudah berdatangan ke Polda Metro Jaya.
Orangtua dan anak-anak ini diminta menulis surat pernyataan. Bagi yang tidak terbukti, mereka akan dibebaskan.

-Persib Juara
Persib Bandung berhasil menjuarai turnamen Piala Presiden setelah di babak final, Minggu (18/10/2015) malam, mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Gol-gol juara ISL 2014 itu tercipta di babak pertama.

Gol pertama dicetak Achmad Jufriyanto saat pertandingan baru berjalan tujuh menit, melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti. Gol kedua dihasilkan Makan Konate di menit 45, lewat tendangan keras kaki kiri dari jarak dekat.

Sriwijaya FC, walaupun lebih mendominasi babak kedua, gagal memaksimalkan sejumlah peluangnya untuk menjadi gol. Mereka pun harus mengakui keunggulan Persib di final turnamen yang digelar oleh Mahaka Sports & Entertainment itu.

Selain mendapat trofi, tim juara berhak atas hadiah uang total sebesar Rp 3 miliar . Sedangkan tim runner-up diganjar Rp 2 miliar.Pertandingan yang dihelat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Ketua DPR RI Setya Novanto, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil. (ant/mtv/dtc)

Close Ads X
Close Ads X