Duh, Batik pun Diimpor

Jakarta | Jurnal Asia
Meski telah menjadi produk asli dari kebudayaan sekaligus busana resmi masyarakat Indonesia, namun, negeri ini ternyata masih mengimpor batik. Berdasarkan data pihak Badan Pusat Statistik (BPS), jumlahnya relatif banyak, yakni mencapai 278 ton, atau setara dengan US$5,1 juta selama kurun waktu Januari-November 2013.
Sejumlah informasi menyebutkan, negara pengekspor batik ke Indonesia cukup beragam, mulai dari kawasan Asia seperti Tiongkok, Hong Kong dan India, hingga Eropa seperti Italia. Selama kurun waktu Januari-November 2013, impor batik terbesar berasal dari Tiongkok dengan jumlah mencapai 134,7 ton atau senilai US$2,1 juta. Di urutan kedua, tampil negara Italia dengan mengekspor sebanyak 43 ton atau setara US$937,6 ribu. Kemudian, Hong Kong mengekspor sebanyak 32 ton atau senilai US$397 ribu.
Seakan tak ingin ketinggalan, Jepang termasuk negara pengekspor batik ke Indonesia dengan membukukan 13,3 ton senilai US$348 ribu. Begitu juga Korea Selatan yang mengirimkan sebanyak 16,8 ton batik ke Indonesia senilai US$331 ribu. Sementara, India mengirimkan 13,2 ton batik atau senilai US$281 ribu dan Turki sebanyak 5,6 ton, setara US$192 ribu. (Dtf)

Close Ads X
Close Ads X