Wajah Penuh Luka, Diduga Tewas Dibunuh | Pengunjung Pemandian Temukan Mayat

Medan – Pengunjung Pemandian Alam Loknya Sibolangit yang berada di Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit, Jumat (31/3) siang, dikejutkan dengan penemuan mayat pria yang terhimpit batu di Sungai Petani.

Korban yang diidentifikasi bernama Firman Ebenezer Sembiring (37) diduga tewas karena dibunuh, pasalnya di bagian wajahnya mengalami luka bekas sayatan senjata tajam.

Informasi dihimpun wartawan, penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh salah seorang siswa SD, Fahdi Faherji Barus (11), yang bersama keluarganya tengah rekreasi di Pemandian Alam Loknya.

Sekitar setengah jam kemudian, ketita sedang foto-foto di pinggir sungai tak Jauh dari air terjun, Fahdi terkejut begitu melihat ada sesosok mayat pria tersangkut di batu besar dalam posisi telungkup. Seketika itu juga, Fahdi bersama keluarganya berlari untuk melapor kepada warga sekitar dan kepada Kepala Desa setempat.

Tak lama kemudian, warga pun berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi mayat, sekaligus mengecek apakah mayat yang ditemukan itu keluarga mereka. Setelah dicek, ternyata korban bernama Firman Ebenezer Sembiring (37) warga Dusun IV Desa Bandar Baru. Warga pun akhirnya menggeser jasad korban ke pinggir sungai.

Menyusul kemudian, abang kandung korban bernama Sentosa Sembiring (49) yang mendapat kabar langsung menuju ke lokasi. Temuan mayat tersebut kemudian dilaporkan kepada petugas Polsek Pancur Batu.

Tim Reskrim Polsek Pancur Batu dan Tim Identifikasi Polrestabes Medan yang menerima laporan bergegas menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pennyelidikan dan olah TKP. Dari hasil penyelidikan di lapangan, petugas berkeyakinan kalau korban tewas akibat dibunuh.

Sebab, di bagian kepala kirinya terdapat luka menganga bekas sabetan senjata tajam, kaki sebelah kiri patah. Saat ditemukan, korban pakai celana jeans warna hitam, baju kaos warna hitam. Selanjutnya, jasad korban dievakuasi ke ruang jenazah RS Bayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan untuk diotopsi.

Abang kandung korban, Sentosa Sembiring yang mendatangi lokasi penemuan jasad adiknya mengatakan, dirinya mengetahui kalau adiknya ditemukan tewas di Pantai Loknya setelah mendapat laporan dari warga.

“Dari keterangan Imanuel Sinuraya yang juga warga Desa Bandar Baru, adik saya itu (korban) masih sempat terlihatnya nempel ban becak bermotor (betor) di tambal ban milik Damrijal alias Ajo (45) di Jalan Jamin Ginting Desa Bandar Baru, tak Jauh dari Simpang Perkemahan Pramuka, Kamis (30/3) malam sekira pukul 21.30 WIB. Namun, kemana perginya adik saya itu usai nempel ban, Imanuel tak mengetahuinya,” ujar Sentosa Sembiring sambil menangis.

Ketika ditanya, apakah korban ada perselisihan paham dengan orang lain atau keluarga, pria berkulit hitam ini mengatakan tidak ada Sama sekali.

“Adik saya itu orangnya pendiam dan tak suka buat onar di kampung. Dia masih lajang dan belum punya pekerjaan tetap. Selama ini dia tinggal dengan orang tua kami di Dusun IV Bandar Baru. Namun seminggu belakangan ini, pindah ke dusun I Desa Bandar Baru,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Pancur Batu Kompol Frido Gultom ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, motif kematian korban diduga kuat karena dibunuh.

“Korban tewas diduga kuat karena dibunuh. Sebab, di tubuhnya kita temukan ada tanda-tanda kekerasan, bagian Kepala kirinya terdapat luka sabetan senjata tajam, kaki kirinya patah. Namun, apa motif pembunuhan tersebut masih kita lidik,” ujar Kompol Frido.

Dijelaskannya, dari keterangan pemilik tambal ban dimana korban sempat menempel ban betornya, Pada Kamis malam itu, diketahui kalau korban ditemani seorang temannya.

“Saat menempel ban betornya, korban ditemani seorang temannya yang namanya sudah kami ketahui, Saat ini, anggota sudah kita kerahkan untuk mengejar keberadaan teman korban tersebut,” terangnya. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X