Polisi Kembali Menangkap Satu Pelaku Pembunuhan Pulomas

Jakarta – Polisi kembali menangkap satu orang yang diduga ikut terlibat dalam perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur. Dengan demikian, total, polisi telah menangkap tiga orang dalam kasus ini.

“Iya sudah ditangkap atas nama Sinaga,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (28/12) malam.

Argo menjelaskan, Sinaga ditangkap di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat, pada Rabu malam. Ia belum bisa menjelaskan secara rinci kronologi penangkapan tersebut.

“Pelaku sudah dibawa petugas (polisi). Saat ini masih dalam pengembangan tersangka lainnya,” kata Argo.

Adapun pelaku yang terlebih dahulu ditangkap adalah Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Ramlan tewas tertembak, sedangkan Erwin mengalami luka tembak. Keduanya ditangkap di Gang Kalong RT 08 RW 02 Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.

Polisi masih memburu satu pelaku lainnya atas nama Yuspane. Kepada para tersangka, polisi menyertakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan juncto Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 333 KUHP tentang Penyekapan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Penyekapan yang menewaskan enam orang di sebuah rumah di Pulomas tersebut diduga terjadi pada Senin (26/12) sore. Warga bersama polisi baru mengetahui peristiwa penyekapan tersebut pada Selasa pagi.

Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga itu.

Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Angkut Power Supply
Meski disebut-sebut kelompok profesional dan punya jam terbang, komplotan pembunuh Pulomas ternyata melakukan kesalahan saat beraksi. Mereka salah mengambil perangkat power supply yang dikira recorder CCTV.

“Jadi yang diambil pelaku ada powersupply ya,” ujar Kapolda Metro Irjen M Iriawan di RS Kartika, Pulomas, Jaktim (29/12).

Iriawan mengatakan, sekalipun para pelaku tersebut mengambil recorder CCTV, polisi tetap bisa melacak.

Mereka punya cara khusus. “Kalaupun diambil recorder juga kami akan bisa lacak,” ujar Iriawan. Iriawan mengatakan data dari CCTV itu sangat berguna. Data itu akan dipadukan dengan keterangan saksi dan bukti lain.

“Dari CCTV itu membantu kami mensinkronkan antara keterangan saksi kemudian forensik di sana, sidik jari yang menempel dan keterangan lain,” kata Iriawan.

Dalam Pemulihan Psikis
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan juga mengatakan, kondisi lima korban selamat pembunuhan sadis di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur masih dalam pemulihan psikis di Rumah Sakit (RS) Kartika. “Lima korban selamat pembunuhan sadis, masih dalam pemulihan psikis,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pihaknya juga sudah menurunkan tim psikolog untuk membantu pemulihan psikis lima korban pembunuhan sadis yang dirawat. “Kami sudah menurunkan tim psikolog untuk membantu pemulihan psikis lima korban selamat,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya ingin lima korban biar cepat sembuh. Salah satu korban, Zanette, katanya sudah lebih membaik. “Kami ingin lima korban bisa cepat sembuh,” tutupnya. (dtc/kc)

Close Ads X
Close Ads X