Keluhannya Tak Ditanggapi | Oknum TNI Bakar Mobil Bos Perusahaan Ekspedisi

Pontianak – Seunit mobil jenis Honda CR-V warna putih bernopol B 1551 BJI yang terparkir di depan kantor PT Jala Emas di Kompleks Perkantoran Pontianak Mall, Blok C 9-10, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Pontianak Kota, Kalimantan Barat, dibakar anggota Kodim 1207/BS Pontianak, Kopka KB, Kamis (16/3) siang

Mobil tersebut milik Livina, bos PT Jala Emas, perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. “Sebelumnya terdengar suara ledakan di depan kantor. Setelah dilihat mobil adik saya sudah terbakar bagian kap mesinnya,” jelas Adli, kakak dari Livina, Kamis (16/3).

Sementara itu, Dani, juru parkir kawasan Komplek Pontianak Mall mengatakan, dia melihat seorang laki-laki –kemudian diketahui adalah KB– datang menggunakan kursi roda. Laki-laki tersebut menunggu di halaman warung makan di sebelah PT Jala Emas. “Tak lama kemudian lelaki tersebut masuk ke PT Jala Emas dan berbincang kepada orang dalam kantor tersebut, namun katanya tak ditanggapi,” jelasnya.

Orang dimaksud ternyata adalah Adli. Tak lama berbincang, KB kemudian keluar meninggalkan PT Jala Emas. “Dia menuju jalan Tengku Umar dan kembali lagi di halaman kantor PT Jala Emas sambil membawa empat liter bensin yang tersimpan dalam jeriken ukuran lima liter,” paparnya.

Warga Jalan Adisucipto, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya ini kemudian menuju sisi kiri mobil tersebut sambil menyiramkan bensin ke atas kap mesin. Kemudian KB langsung membakar mobil tersebut.

Beruntung pemadam kebakaran yang dihubungi segera datang untuk memadamkan api. Anggota Kodim 1207/BS Pontianak yang markasnya pun tak jauh segera datang untuk mengamankan KB.

Hasil pemeriksaan sementara, aksi nekat ini ternyata merupakan buntut dari kekecewaan KB atas tidak ditanggapinya permohonan susulan biaya pengobatan pasca kecelakaan dengan kendaraan tronton PT Jala Emas yang dialaminya 2013 silam.

Kala itu, dari rumahnya KB bersepeda motor di Jalan Adisucipto. Ia kemudian diserempet kendaraan tronton milik PT Jala Emas. Sehingga kaki kanannya mengalami cacat. Saat itu juga pihak PT Jala Emas bertanggung jawab dengan memberikan bantuan biaya pengobatan sebesar Rp12 juta.

Dalam masa pengobatan, ternyata nominal tersebut tidak mencukupi. KB berusaha berkoordinasi dengan pihak PT Jala Emas, namun tidak ditanggapi oleh perusahaan hingga saat kejadian pembakaran ini. KB pun mengakui aksi pembakaran itu dilakukan dan dalam keadaan sadar. “Tadi yang bersangkutan melakukan koordinasi kepada pihak perusahaan dengan hasil yang sama. Mungkin merasa kecewa dirinya nekat membakar mobil tersebut,” kata Komandan Kodim 1207/BS Pontianak, Kolonel Infanteri Jacky Ariestanto.

Jacky menjelaskan, saat ini KB masih diperiksa di Polisi Militer (Pom) Kodam XII Tanjungpura. “Dia anggota aktif. Intinya akar permasalahan ini terkait laka lantas,” terangnya.

Saat ini pula KB tengah mengikuti pendidikan di sekolah khusus prajurit TNI yang mengalami cacat. Biar ada bekal keahlian saat sudah purna tugas.

Veni (28), Karyawan PT Jala Emas mengatakan, sepanjang yang diketahuinya, bahwa permasalahn tabrakan yang terjadi 2013 lalu sudah diselesaikan oleh pihak perusahaan dan KB diberi biaya pengobatan sebesar Rp12 juta.

Dengan demikian, per­masalahan tersebut pun sudah diang­gap selesai. Namun, pada beberapa bulan terakhir ini KB sudah dua kali datang ke perusahaan, untuk meminta lagi uang pengobatan sebesar Rp2 juta. Oleh pihak perusahaan tidak memberikan respon, karena segala apapun pengeluaran dari perusahaan harus melalui kantor pusat di Jakarta. (ozc)

Close Ads X
Close Ads X