Waspada, Banjir Limbah

Hujan deras yang mengguyur Kota Medan dua hari terakhir, akhirnya mengirim banjir di sejumlah kawasan. Tidak hanya di Medan, banjir juga menggenangi beberapa daerah lainnya seperti Langkat dan Tebingtinggi. Banjir peristiwa alam biasa. Dampak klasik di musim hujan. Banjir problem klise yang dihadapi warga sejumlah kota di dataran rendah di musim penghujan. Namun di kota besar seperti Medan dengan masih adanya sejumlah industri yang tidak tertib membuang limbahnya, memperburuk dampak banjir yang mengancam kesehatan lingkungan. Banjir yang menerjang pemukiman perlu diwaspadai bercampur limbah industri.
Banjir dan limbah dua persoalan berbeda. Namun di pemukiman dekat kawasan industri, hal itu bisa berkolaborasi menyuguhkan masalah yang bila tidak segera ditangani bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan lingkungan. Kita pun sepakat kedua masalah ini bersumber dari perilaku buruk manusia terhadap lingkungannya. Tidak banjir, tidak limbah. Semua itu akibat perilaku warga maupun pemgusaha yang mengabaikan etika memperlakukan lingkungan.
Beberapa perilaku yang kurang berpihak kepada lingkungan itu diantaranya ditunjukkan oleh banyaknya ditemukan kasus drainase yang dibangun asal jadi karena diduga anggarannya disunat di sana-sini. Lalu, perilaku warga yang suka mengalihkan fungsi got atau parit menjadi tempat membuang sampah sembarangan.
Demikian halnya limbah. Kalangan industri yang tidak tertib membuang limbah turut menambah runyam masalah lingkungan. Beberapa kasus yang pernah disampaikan warga kepada instansi terkait menunjukkan, masih ditemukannya industri yang belum memiliki sistem pengelolaan limbah dengan baik. Limbah industri dibuang seenaknya ke aliran sungai dan parit-parit tanpa mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan. Para pecinta lingkungan pun sering menemukan air berwarna biru kehitaman yang dialirkan industri tertentu ke sungai. Protes dilancarkan, surat pengaduan dilayangkan, namun setelah itu diam.
Akibatnya, ketika datang musim banjir, warga mengeluh karena banjir bercampur limbah. Perlu diwaspadai, banjir bercampur limbah akan mengancam kesehatan lebih serius. Apalagi bila limbah diketahui bercampur zat kimia atau zat berbahaya. Pastilah, apakah limbah biasa atau zat berbahaya akan mengancam kesehatan warga. Apalagi limbah golongan B3 yang sangat berbahaya mengancam kesehatan dan lingkungan. Dengan karakteristik yang dimilikinya, B3 mempengaruhi kesehatan dengan mencelakakan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Bila pencemaran B3 yang dibawa banjir masuk ke tubuh melalui air yang kita minum, pernafasan, kulit dan lainnya akan berdampak buruk berupa kerusakan susunan syaraf, kerusakan sistem pencernaan, kerusakan sistem kardio vasculer, kerusakan sistem pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. Efek kronis lainnya dapat menimbulkan efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker), dan kerusakan sistem reproduksi. Lalu, ancaman banjir limbah, siapa yang peduli?

Close Ads X
Close Ads X