Vaksin Kok Lumpuh ?

Menkes baru saja mencanangkan kegiatan imunisasi campak rubella di sekolah. Namun ternyata masih ada penolakan-penolakan baik itu dari orangtua murid, ataupun pihak sekolah sendiri. Hal tersebut dianggap sangat wajar, lantaran adanya ketakutan dan mitos bahwa anak bisa saja lumpuh pasca divaksin bila tidak cocok.

Anggapan ini ternyata terbukti. Di Demak, seorang siswi SMP menderita kelumpuhan pasca divaksin campak rubella di sekolahnya. Hingga sekarang, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak dinas kesehatan, mengapa hal itu bisa terjadi menimpa korban.

Hari gini anti vaksin? Imunisasi itu wajib, lho. Apalagi ini demi mencegah anak kita terinfeksi campak dan rubella yang risikonya bisa fatal. Imunisasi Rubella sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun yang melakukannya hanya sedikit karena dulu imunisasi dilakukan atas inisiatif pribadi, dan berbiaya mahal karena pengadaannya dilakukan oleh dokter spesialis, dalam hal ini spesialis anak.

Perlu diketahui dari literatur yang dihimpun penulis, bahwa Campak (Measles) dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Sebagaimana kebanyakan penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus, hal ini tidak ada obatnya. Walaupun begitu, penyakit ini bisa dicegah, atau setidaknya dikurangi dampak bahayanya bila anak-anak yang rentan terinfeksi tersebut mendapatkan imunisasi MR.

Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan sampai kematian. Gejalanya bisa mulai dari demam, ruam, batuk dan pilek, juga mata merah dan berair.

Sedangkan Rubella pada anak-anak biasanya seakan muncul sebagai penyakit ringan, anak-anak mungkin segera merasa baik kembali. Nah, celakanya itu jika penyakit ini menulari ibu hamil pada usia kandungan trimester pertama atau awal kehamilan, karena kalau sampai janinnya terinfeksi, maka kemungkinan Si ibu akan mengalami keguguran. Bila bayi tetap lahir kemudian, maka kemungkian besar bayi tersebut mengalami kecacatan sejak dilahirkan. Inilah yang disebut sebagai Sindroma Rubella Kongenital. Perkembangan selanjutnya dapat berdampak pada perkembangan bayi, antara lain adalah risiko menderita kelainan pada jantung, kebutaan, atau cacat penglihatan, pendengaran, dan terhambatnya perkembangan anak dalam tingkat yang berat, juga bisa mengakibatkan kematian.

Dengan fakta itu, maka imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit MR ini. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus, dan inilah yang menjadi peralihan dari vaksin sebelumnya, yaitu MMR (Mumps, Measles, dan Rubella).

Karena itu, pihak dinas kesehatan harus membuktikan bahwa kasus di Demak bukan karena vaksin, melainkan hal-hal lain. Publik menunggu jawabannya. (*)

Close Ads X
Close Ads X